Tim dari poldasu saat melakukan pemeriksaan di kediaman Dodi. |
Dari balik kaca transparan, beberapa Brimob yang memegang senjata tampak menjaga ketat proses penggeledahan.
Awak media sempat diarahkan untuk berpindah posisi mengambil gambar dari belakang Kantor PT ALAM.
Dari situ terlihat beberapa mobil mewah berjejer tersusun rapi di halaman belakang PT ALAM.
Sekitar pukul 14.58 WIB, Kapolsek Medan Barat Kompol Choky Sentosa Meliala keluar dari dalam PT ALAM untuk memantau situasi di TKP.
Tak lama setelahnya, sekitar pukul 14.59 WIB beberapa petugas dari Krimsus yang mengenakan kemeja berwarna putih keluar dari PT ALAM.
Terlihat 4 unit CPU dan satu box transparan berisi dokumen dibawa keluar dari Kantor PT ALAM.
Di antara rombongan yang keluar adalah Kasubdit I Krimsus Kompol Wira Priyatna dan Wadirkrimsus AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto, namun mereka tidak mau berbicara banyak kepada wartawan.
“Nanti saja ya di Polda Sumut,” ucap Bagus singkat sembari masuk mobil menuju Polda Sumut.
Direktur Kriminal Khusus Polda Sumut Kombes Pol Rony Samtana mengutarakan pihaknya melakukan penggerebekan di rumah Dodi Shah.
“Ada dua penggerebekan dilakukan. Satu di Cemara dan satu di PT Alam,” katanya saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Rabu (30/1/2019).
Ia mengatakan penggerebekan ini dilakukan karena ada kasus. Namun orang nomor satu di DitKrimsus ini belum memberitahukan kasus apa yang menyangkut Dodi Shah sehingga pihaknya melakukan penggerebekan.
“Kita melakukan penggerebekan di PT Alam. Informasi lebih lanjut nanti kita kabari,” ujarnya.
Tak lama Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja membeberkan penggeledahan tersebut dilakukan terkait alih fungsi hutan lindung menjadi perkebunan sawit di Kabupaten Langkat.
Penggeledahan ini dilakukan setelah sebelumnya Polda Sumut menangkap Dodi Shah, Selasa (29/1/2019). Dodi ditangkap setelah sebelumnya ia tidak memenuhi dua kali panggilan yang telah dilayangkan Polda Sumut.
“Setelah diamankan, kita lakukan penggeledahan. Saat ini Dodi telah kita amankan di Polda Sumut. Status yang bersangkutan masih ditetapkan sebagai saksi dan sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelas Tatan.
Terpisah, salah seorang warga di dekat lokasi penggeledahan juga enggan untuk berkomentar banyak terkait kasus penggeledahan itu.
“Oh, nggak tahu kami masalah penggeledahan itu. Dia kan bukan orang biasa. Dia soalnya orang Ormas,” kata salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Apalagi dia punya kedekatan dengan orang penting di Sumut. Pokoknya kami nggak berani dan nggak pernah mau tahu aktifitas apa yang terjadi di kantor itu,” tutup wanita tersebut.
Hingga berita ini dilansir, masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari Dodi Shah atau kuasa hukumnya.
Informasi terbaru, petugas kepolisian dikabarkan melakukan penggerebekan di satu rumah Dodi di Kompleks Cemara Asri, Jalan Cemara, Medan, Rabu (30/1/2019).
Saat berada di dalam kompleks Cemara, keadaan rutinitas warga tampak seperti biasanya. (mjc/int/syaf)