Bupati Labuhanbatu Utara H Kharuddin Syah SE akui dirinya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Poldasu. Selain itu, bupati yakin ada pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkhianat.
|
Bupati Labura Kharuddin Syah |
Hal itu disampaikannya di hadapan sejumlah pimpinan organisasi perangakat daerah (OPD) dan hadirian yang datang saat memberi sambutan sebelum meresmikan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Labura di Lingkungan V Aekkanopan Timur.
“Saya pastikan ada SKPD pengkhianat di Labura,” tegasnya.
Ditambahkannya, dikhianati itu sangat menyakitkan.
“Jika uang saya yang tidak dipulangkan, saya tidak apa-apa. Tapi kalau dikhianati, ini sangat menyakitkan,” ucapnya.
BERITA LAINNYA:
Pria yang akrab disapa H Buyung itu juga mengungkapkan keheranannya, karena para SKPD atau OPD di Labura itu enak.
“Begitu enaknya jadi SKPD di Labura. Gak pernah disusahi. Tapi kenapa dilakukan,” sebutnya.
Untuk itu, Ketua PD II FKPPI Sumut itu menegaskan, dirinya akan mencari sampai dapat siapa pengkhianat itu.
H Buyung mengaku belum focus, karena masih ada hal-hal yang dihadapi seperti panggilan dari Polda dan KPK.
Lebih lanjut disebutkannya, karena ada pemanggilan terhadap dirinya sudah ada SKPD yang merapat kepada Wakil Bupati.
“Dipikirnya sudah habislah saya,” sebutnya dalam acara yang juga dihadiri Danramil 01/Ak Mayor Inf T Hasibuan, Kapolsek Kualuhhulu AKP Asmon Bufitra SH dan Kepala UPT Dinas Pendidikan Sumut wilayah Labura-Tanjungbalai Drs H Rahmat Hidayat Rambe MPd.
Berkaitan dengan pemeriksaan terhadap dirinya, bupati menyatakan, dirinya siap menghadapi dan menjalaninya.
“Kita sudah ada retak tangan. Kalau retak tangan masuk penjara, ya masuk penjara. Siapapun dekingnya,” lanjutnya.
Kendati demikian, ia mengungkapkan jika tidak salah, maka kebenaran itu akan terungkap.
“Kita berdoa. Saya yakin saat injury time, Allah akan memberikan jalannya. Yang bisa merobah itu adalah doa, bukan deking,” tegasnya. (ant/int/syaf)