Lumba-lumba putih di sungai Labura. |
Hal itu dikatakan Arief Hidayat dari BKSDA Wilayah III kepada Antara saat memantau situasi dan kondisi di lokasi munculnya ikan lumba-lumba putih di Desa Kualaberingin, Kecamatan Kualuhhulu, Senin (28/1).
Aneh, Lumba-lumba Muncul di Sungai Kualuh Labura, Ini Penampakan Videonya
“Kita sedang mempelajari bagaimana cara menyelamatkan ikan lumba-lumba itu. Apakah digiring di sungai atau dengan cara lain,” katanya didampingi Kepala Desa Kualaberingin, Edi Mansur Pane.
Menurut dia, ada berbagai hal yang harus dipertimbangkan. Adanya buaya muara di hilir Sungai Kualuh merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian pihaknya.
Kendati demikian, ia mengakui kalau teknis tentang hal itu bukan bidangnya. Masih ada pejabat lain yang lebih memahami mekanisme untuk penyelamatan ikan yang membuat heboh sebagian masyarakat di Tanah Basimpul Kuat Babontuk Elok itu.
Disinggung apakah perlu ikan itu ditembak bius dalam aksi penyelamatan nanti, lagi-lagi ia mengelak.
Disinggung kapan upaya evakuasi dilaksanakan, Arief belum bisa memberi jawaban. Karena hal itu tergantung situasi dan kelengkapan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut.
Dementara pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) mengaku belum menerima permintaan bantuan terkait penyelamatan lumba-lumba putih yang “kesasar” di Sungai Kualuh.
“Kasus ikan lumba-lumba yang muncul di Sungai Kualuh bukan masuk dalam katagori bencana. Kita sudah mendapatkan informasi tentang hal itu. Tapi sejauh ini belum ada permintaan bantuan kepada kita,” kata Beni, salah seorang pejabat di BPBD Labura yang dihubungi via telepon, Senin.
Dikatakannya, pihaknya siap memberikan bantuan jika ada permintaan untuk itu. “Sampai sekarang belum ada permintaan bantuan. Bila memang diperlukan, kita akan memberikan bantuan semampu kita,” jelasnya.
Seperti diberitakan, tiga hari belakangan ini muncul sepasang lumba-lumba putih di Sungai Kualuh dan menjadi perbincangan hangat masyarakat, khususnya yang berada di bantaran sungai terbesar di Labura itu.
Maafkan Mamak Nak, Teriak Ibu yang Anaknya Tewas di Sungai Kapias Tanjungbalai
Ada Dugaan Penyimpangan Realisasi Insentif PPJ di Pemko Siantar Rp738 Juta
Saat ini sepasang ikan itu masih betah di kawasan Parlabian Dusun II Ramean Desa Kualaberingin. Kehadiran binatang itu menjadi daya tarik tersendiri sehingga masyarakat dari kabupaten tetangga juga ada yang datang.
Untuk mencapai tepi sungai tempat hewan itu muncul tidak bisa dengan kendaraan roda empat. Dari Jembatan Rambin lokasi terakhir kendaraan roda empat bisa sampai, jarak tempuh sekitar 1,5 kilometer. Warga bisa menggunakan roda dua atau berjalan kaki.
Di lokasi muncul lapak dagangan dadakan. Karena warga yang datang mencapai ratusan orang, baik orang dewasa maupun anak-anak. (Chad/Syaf)