Lumba-lumba yang nampak di Labura. |
BERITA TERKAIT:
Saat ini titik posisi lumba-lumba sudah ditemukan. Hasil pengamatan sementara, lumba-lumba dalam keadaan normal.
Hanya saja ada luka di bagian tubuhnya.
Tim gabungan juga sudah melakukan evaluasi dan monitoring. Rencananya lumba-lumba jantan yang diperkirakan berusia 12-15 tahun itu, akan digiring ke wilayah dangkal.
“Nanti akan kita bawa ke laut melalui jalur darat,” ujarnya.
Menurut Amang, hal tersebut harus dilakukan, karena jika harus melalui jalur sungai, harus menempuh jarak ratusan kilometer. Sedangkan jalur darat hanya memakan waktu tiga jam saja.
Amang juga menjelaskan, lumba.-lumba jenis ini memang hidupnya di kawasan pesisir. Mamalia cerdas ini juga sering masuk ke perairan tawar dan payau.
“Namun biasanya, mereka tidak masuk ke sungai terlalu jauh,” ungkapnya.
Amang menduga, mereka tersesat karena sang induk yang mati mendapat luka di dekat lubang pernafasan. Karena di dekat lubang pernafasan itu terdapat luka akibat benturan.
“Di situ letak syaraf dan navigasinya. Jadi mungkin dia menabrak, sehingga diduga gegar otak,” ujarnya.
Amang mengatakan, lumba-lumba betina yang mati diperkirakan usianya 35-40 tahun.
Terpisah pihak BBKSDA Sumut, belum bisa memastikan penyebab kematian induk lumba-lumba. Namun bangkainya sudah dikuburkan di kawasan Labuhanbatu.
“Ada luka di bagian punggung. Kalau diganggu manusia, tidak mungkin. Tapi mungkin karena memaksa berenang sehingga kita duga menabrak,” ujar Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi.
Pihaknya juga berencana mendatangkan tim dari Taman Safari utnuk membantu pengobatan lumba-lumba yang masih hidup.
“Mudah-mudahan, ini bisa terselamatkan,” tandasnya. (mjc/int/Syaf)