Jenazah penumpang bus yang tewas gantung diri di pohon usai menikam sopir. |
- 6.100 e-KTP di Madina di Musnahkan
- Akibat Terkena Kanker, Warga Batubara Ditinggal Istri dan 2 Anaknya
- Wakil Ketua DPRD: Ekonomi Kota Tanjungbalai Terburuk se Indonesia
- Jalan Lintas Siantar – Parapat Tertimbun Longsor
Sementara pelaku penikaman yang tewas tergantung bernama Ododogo Giawa (28). Ia ditemukan tewas di kebun salak milik warga Tano Ponggol, Kelurahan Sitinjak, Kecamatan Angkola Barat, Tapsel.
Kejadian berawal saat pelaku naik bus jenis Mitsubishi L300 yang disopiri korban dari Terminal Maharaja Mulia Harahap, Batunadua, Kota Padangsidimpuan. Saat melintas di Tano Ponggol, korban meminta 5 orang penumpangnya agar tak tidur di jok penumpang.
Diduga emosi setelah mendengar permintaan sopir, Ododogo Giawa, langsung bangkit dari tempat duduknya dan menikam pinggang sopir sebanyak 4 kali. Alat yang digunakan pelaku merupakan senjata tajam yang terbuat dari tulang hewan.
“Diduga pelaku tersinggung setelah sopir bilang, “Jangan tidur saja”. Ia kemudian menikam pinggang sopir sebanyak 4 kali,” terang Kapolsek Batangtoru, AKP DMZ Harahap.
Seketika sopir menghentikan busnya dan meminta pertolongan kepada warga setempat. Warga kemudian melaporkan penusukan tersebut kepada polisi. Sementara pelaku langsung kabur dari bus dan menuju ke kebun salak warga.
AKP DMZ Harahap mengatakan, sopir langsung dilarikan ke RS TNI AD Padang Sidimpuan. Setelah mendapat perawatan kemudian dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya.
- Nikmati Liburan dengan Internet Tanpa Kuota melalui Paket Unlimited IM3 Ooredoo
- Sahkan Perda Tanpa Laporan Hasil Pembahasan Pansus, Walikota Tanjungbalai: Tidak Jadi Masalah
- 9 Pasangan Mesum di Sidimpuan Terjaring Razia
- Tim Razia Gabungan ‘Kucing-kucingan’ Dengan Waria di Kisaran
Polisi dibantu warga kemudian melakukan pencarian terhadap pelaku. Dan, akhirnya pelaku ditemukan dalam kondisi tewas tergantung.
Saat ditemukan, pelaku yang mengenakan kemeja coklat lengan panjang itu, tampak tergantung di akar pohon Beringin di desa itu. Di tengah perkebunan salak milik Samson Silalahi. (Syaf/mjc/int)