Permintaan Honorer Pemkab Simalungun ke Poldasu
Aksi honorer Pemkab Simalungun yang meminta Bupati Simalungun JR Saragih ditangkap. |
“Kami tidak mau dipimpin bupati tersangka,” teriak massa.
Koordinator aksi Ganda Armando Silalahi mengungkapkan, JR Saragih juga melakukan kesewenangan terhadap honorer. Nasib honorer sangat buruk. Gajinya disunat 50 persen. Dari yang awal Rp2 juta kini menjadi Rp1 juta.
Mereka mengaku sudah lima kali melakukan aksi sebagai bentuk perlawanan terhadap penindasan yang dilakukan JR Saragih.
Sudah gajinya dipotong, para pegawai juga dipungut biaya yang tidak jelas peruntukannya (Pungli). Setiap tahunnya mereka harus menyetor kepada kedinasan mulai dari Rp15 juta sampai Rp20 juta.
“Katanya untuk perpanjangan kontrak,” ujarnya.
Ada sekitar lima ribu honorer yang bernasib sama seperti mereka. Mereka berharap JR Saragih bisa ditangkap. Sehingga ada perubahan lebih baik di Simalungun.
Sementara itu, Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan yang dikonfirmasi mengenai aksi ini mengaku telah menerima aspirasi dari para pengunjuk rasa tersebut.
“Tuntutan massa sudah kita terima dan selanjutnya akan dipelajari,” tandasnya. (syaf/mjc/int)