Pro dan Kontra soal bangunan portal
Suasana pertemuan warga yang pro dan kontra atas pembangunan portal di Jalan Baru dengan anggota DPRD Kota Tanjungbalai. |
TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Pada hari Senin (5/11) siang, ratusan warga dari Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai menggeruduk Kantor DPRD kota itu. Hal itu terkait dengan adanya rencana Pemko Tanjungbalai untuk membangun portal di gerbang masuk menuju Jalan Baru yang berada di Kelurahan Beting Kuala Kapias tersebut.
Menariknya, warga yang datang ini terbagi dua kelompok yakni kelompok yang mendukung dan kelompok yang menolak pembangunan portal tersebut. Selanjutnya, kedua kubu yang berbeda tujuan walaupun dari daerah dengan objek yang sama ini diterima oleh sejumlah anggota DPRD Kota Tanjungbalai.
Wakil Ketua DPRD Kota Tanjungbalai Ir Rusnaldi Dharma memimpin pertemuan dengan warga Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.
Salah seorang juru bicara warga yang menolak pemasangan portal saat menyampaikan alasan penolakannya. |
Hadir juga dalam pertemuan tersebut sejumlah anggota DPRD Kota Tanjungbalai seperti H M Yusuf, H Syarial Bhakti, H Ridwan, Hj Nessy Aryani, M Nur Harahap, H Abdul Jamil (Haji Badol), Antoni Darwin alias Anton King, H Taufik Agustian Siregar, H Maralelo Siregar dan sejumlah anggota DPRD lainnya. Sementara dari Pemko Tanjungbalai juga hadir Kepala Dinas Perhubungan, Khairul SH bersama dengan stafnya yang membidangi pembangunan portal tersebut.
Namun sayangnya, pertemuan tersebut nyaris ricuh karena adanya salah seorang anggota DPRD menuding masyarakat yang menolak pembangunan portal adalah suruhan dari pengusaha. Tak terima dituduh sebagai suruhan pengusaha, masyarakat yang menolak pembangunan portal langsung berteriak-teriak meminta DPRD mengklarifikasi pernyataannya tersebut.
Nasib baik, Agus, salah seorang juru bicara dari masyarakat dapat mengendalikan suasana sehingga warga yang sempat emosi tidak sampai melakukan hal-hal yang tidak diingini. Walaupun dialog masih sempat berlangsung beberapa saat kemudian, namun soal dibangun atau tidaknya portal tersebut tidak berhasil disepakati.
Akhirnya Wakil Ketua DPRD, Ir Rusnaldi Dharma mengakhiri pertemuan tersebut dengan janji, akan mengadakan pertemuan kembali terkait dengan pembangunan portal tersebut. Namun, Ir Rusnaldi Dharma tidak menentukan jadwalnya dengan alasan, sampai masyarakat menerima undangan dari DPRD untuk membicarakan masalah tersebut.
Ditemui usai pertemuan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Tanjungbalai Khairul SH mengatakan, rencana pembangunan portal di Jalan Baru, Kelurahan Beting Kuala Kapias tersebut dilakukan berdasarkan permohonan dari warga setempat. Alasannya, karena truk-truk armada pengangkutan milik pengusaha di kawasan Beting Kuala Kapias tersebut dinilai mengganggu rumah ibadah dan juga rumah warga.
“Kita mengusulkan rencana pembangunan portal itu sesuai dengan permohonan warga. Akan tetapi, setelah portal akan dibangun, warga setempat pula yang merasa keberatan,” ujar Khairul SH.
Namun demikian, Khairul SH mengaku, pihaknya akan tetap membangun portal tersebut karena sudah diakomodir dalam APBD Kota Tanjungbalai Tahun Anggaran (TA) 2018. (ign/mom)