TASLABNEWS – Pretty Asmara meninggal dunia. Kabar tersebut membuat banyak pihak kaget. Penyanyi dangdut Ade Nurul yang juga sahabat Pretty memberitahu mengenai hal tersebut.
Pretty Asmara semasa hidup. |
“Iya jam 6 subuh tadi,” kata Ade Nurul kepada detikHOT, Minggu (4/11).
Sebelum meninggal dunia, kondisi kesehatan Pretty Asmara diketahui sempat menurun. Itu tidak terjadi sekali tapi beberapa kali kondisi tersebut terus terjadi di kesehatan Pretty.
Pretty sempat mengalami masalah pencernaan. Ia mengaku belum terbiasa dengan kehidupan ‘barunya’ kala itu. Setiap menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pretty pun mengatakan kesehatannya semakin menurun.
Namun seiring berjalannya waktu, Pretty sudah mulai bisa membiasakan dirinya dengan kehidupannya di dalam penjara. Ia pun kembali ceria.
Duka menyelimuti rekan-rekan Pretty Asmara. |
Sampai saat beberapa waktu lalu, Roro Fitria juga sempat mengatakan kondisi Pretty Asmara.
“Kak Pretty masih dalam kondisi kurang baik ya, masih sakit, lebih kurus. Mudah-mudahan ya bisa segera sembuh,” kata Roro Fitria saat ditemui saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Keterangan Resmi RS Pengayoman
Setelah selama satu bulan ini ia hampir beberapa kali bolak-balik rumah sakit untuk proses penyembuhannya. Pihak rumah sakit pun menyatakan pesinetron ‘Saras 008’ itu didiagnosis mengidap gangguan hati dan paru-paru.
“Masuk ke kami itu tanggal 18 bulan 10 2018 pukul 6 sore itu. Pertama pasien a.n Pretty Asmara masuk ke kami dengan keluhan sesak, kemudian pusing diperiksa sama dokter IGD. Kemudian dari dokter IGD langsung ke dokter spesialis paru, dengan keluhan pertama sesak,” jelas dr. Daniel selaku kepala rumah sakit Pengayoman saat ditemui di rumah sakit Pengayoman, Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (4/11).
Pihak rumah sakit langsung mengambil tindakan untuk memberikan oksigen dan infus dikarenakan ada gangguan dari hati juga.
“Tahap pertama kasih infus kemudian rawat inap. Besoknya diperiksa dokter spesialis itu ada pembesaran di hati, ada gangguan fungsi hati juga, selain gangguan fungsi paru. Ada penimbunan cairan antara paru-paru dengan pembungkus paru-paru. Di situ kemungkinan kita cari penyebabnya. Penyebabnya itu karena infeksi karena proses keganasan juga bisa, akhirnya kita periksa,” jelas dr. Daniel.
Sayangnya, sebelum proses pemeriksaan selesai, Pretty telah meninggal dunia. Padahal sebelumnya kondisi Pretty sudah mulai membaik.
“Tapi belum keluar hasil pemeriksaannya keburu meninggal. Jadi pas di sini keadaannya udah mulai membaik. Tiba-tiba semalam drastis penurunan kita pasang oksigen. Pasien sudah gelisah terus dicabut oksigennya beberapa kali dipasang oksigen dicabut. Nggak lama menghembuskan napas terakhir,” tukasnya.(mom/dtc/int)