TASLABNEWS, ASAHAN– Kepala Bidang Ketertiban Umum (Kabid Trantibum) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Asahan membantah jika dirinya dan personelnya telah diintimidasi oknum wartawan saat melakukan razia.
Bantahan itu disampaikan Kabid Trantibum Satpol PP Asahan
Siti Rosemita Hasibuan, Kamis (22/11/2018).
Bantahan itu disampaikan Kabid Trantibum Satpol PP Asahan
Siti Rosemita Hasibuan, Kamis (22/11/2018).
Salomo Malau Direktur PT Taslab Media Pers, penerbit media online www.taslabnews.com |
Mak Ros (Panggilan akrab dari
Siti Rosemita Hasibuan) mengaku, terkait berita razia permainan ketangkasan gamezone di Kecamatan Simpang Empat Asahan, pihak media online itu telah membuat berita hoax dan tanpa konfirmasi.
“Mana ada saya dan anggota Satpol PP diintimidasi oleh wartawan. Saya tidak pernah takut pada siapapun saat menjalankan tugas untuk menegakkan Peraturan Daerah (PERDA),” ucap Mak Ros.
Mak Ros yang ditemui taslabnews.com, Kamis (22/11/2018) kepada taslabnews.com di sela-sela acara membersihkan saluran parit di Jalan Cokro Aminoto simpang Jalan Malik, Kisaran membantah isi pemberitaan media online www.negaraonline.com.
Bawadi AN Sitorus SH selaku Pimpinan Perusahaan PT Negara Mata Sopiak (Penerbit Medis Negaraonline.com) |
Disinggung soal adanya pemberitaan aggaran Satpol PP Asahan yang diterbitkan taslabnews.com dikaitkan dengan razia yang digelar Satpol PP, Mak Ros mengaku hal itu sangat aneh. Karena tidak ada sangkut paut pemberitaan anggaran dengan penertiban/razia yang digelar Satpol PP Asahan terhadap sejumlah permainan ketangkasan gamezone di Asahan.
“Gak ada itu, siapa itu wartawannya, nggak pernah aku dikonfirmasi soal itu. Soal berita anggaran Satpol silahkan saja dibuat. Gak ada sangkut pautnya itu dengan razia gamezone di Asahan yang digelar Satpol PP. Hoax itu berita media mereka. Harus minta maaf itu wartawannya,” ucap Mak Ros.
Terkait tudingan isi berita www.negaraonline.com yang menyebutkan media online taslabnews.com meminta maaf atas pemberitaan anggaran Satpol PP Asahan, Mak Ros juga membantahnya.
“Gak ada orang wartawan minta maaf atas berita soal anggaran Satpol PP,” ucap Mak Ros.
Terpisah Bawadi AN Sitorus SH selaku Pimpinan Perusahaan PT Negara Mata Sopiak (Penerbit Medis Negaraonline.com), saat diminta klarifikasinya soal berita soal tuduhan bahwa kru media taslabnews.com melakukan intimidasi terhadap personel Satpol PP yang menjalankan tugasnya di lokasi gamezone 88, di Kecamatan Simpang Empat, Asahan, juga tudingan yang mengatakan kru taslabnews.com meminta maaf soal pemberitaan anggaran Satpol mengaku siap menunggu kelanjutan kasus penerbitan berita hoax yang diterbitkan media mereka.
“Oke bang, kami redaksi www.negaraonline siap kami tunggu kelanjutannya,” ucap Bawadi.
Terpisah Direktur PT Taslab Media Pers, Salomo Malau mengatakan sangat menyayangkan pemberitaan media online www.negaraonline.com yang tanpa konfirmasi.
“Ini melanggar undang undang pers dan kode etik jurnalistik. Karena di dalam pemberitaan media tersebut ada disebutkan bahwa pemberitaan mengenai anggaran Sat Pol PP yang dipublikasikan rekan media lantaran kegiatan penertiban operasi permainan ketangkasan,” ujar Salomo.
“Sepengetahuan saya, hanya media taslabnews.com yang memberitakan soal anggaran Satpol PP. Kami memberitakan hal itu bukan karena adanya penertiban Satpol PP terhadap game zone di Asahan, tapi karena kami punya data anggaran Satpol PP, masih ada juga anggaran beberapa SKPD lainnya yang sudah kami terbitkan, seperti Dinkes, Dikjar dan lainnya. Anehnya, berita anggaran Satpol PP yang kami terbitkan disangkut pautkan dengan razia penertiban game zone. Dimana nyambungnya? Lebih lucu lagi, pemberitaan itu tanpa ada konfirmasi pada kami,” ucap Salomo.
“Sepengetahuan saya, hanya media taslabnews.com yang memberitakan soal anggaran Satpol PP. Kami memberitakan hal itu bukan karena adanya penertiban Satpol PP terhadap game zone di Asahan, tapi karena kami punya data anggaran Satpol PP, masih ada juga anggaran beberapa SKPD lainnya yang sudah kami terbitkan, seperti Dinkes, Dikjar dan lainnya. Anehnya, berita anggaran Satpol PP yang kami terbitkan disangkut pautkan dengan razia penertiban game zone. Dimana nyambungnya? Lebih lucu lagi, pemberitaan itu tanpa ada konfirmasi pada kami,” ucap Salomo.
Salomo menambahkan, jika ada kru taslabnews.com jadi pemilik atau pengusaha wahana permainan ketangkasan (game zone) di Asahan yang berbau judi maka dirinya akan memberi sanksi kepada anggotanya.
“Kami akan menyerahkan kasus ini ke dewan pers dan Kepolisian, baik Polres Asahan, maupun ke Poldasu. Ini sebagai pembelajaran pada rekan-rekan pers dan media agar melakukan konfirmasi pada pihak-pihak yang akan diberitakan. Sehingga berita yang diterbitkan sesuai dengan kaidah kode etik jurnalistik dan UU Pers. Namun saat ini kami terlebih dahulu akan mengirimkan somasi kepada media yang bersangkutan,” ucap Salomo.
Terpisah, M Yunus, salahsatu awak media yang dituduh sebagai pemilik atau pengusaha wahana permainan ketangkasan gamezone 88 di Kecamatan Simpang Empat Asahan, membantah dirinya sebagai pemilik 88 game. Yunus juga membantah ada mengintimidasi Satpol PP.
“Saya bukan pemilik 88 gamezone, berita itu tidak benar. Silahkan cek berkas izin 88 gamezone. Apakah saya selaku pemiliknya. Berita itu jelas tidak beralasan dan fitnah. Artinya media www.negaraonline.com telah membuat berita hoax,” ucap Yunus. (Syaf)