TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Merasa telah diintimidasi oleh pimpinan dari unit kerja masing-masing atas aksi unjuk rasa yang dilakukan pekan lalu, ratusan tenaga kerja sukarela (TKS) kesehatan, Senin (26/11), kembali datangi Kantor Walikota Tanjungbalai.
Ratusan TKS kesehatan melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Walikota Tanjungbalai, Senin (26/11) |
Aksi unjuk rasa untuk yang kedua kalinya ini diwarnai dengan aksi jahit mulut oleh 3 orang perawat yakni Fadlan Manurung, Syafaruddin Tambunan dan Didi Mhd Yusuf.
Aksi jahit mulut ini dilakukan oleh ketiga orang perawat yang tergabung dalam Forum Tenaga Kesehatan Kota Tanjungbalai dengan harapan, Pemko Tanjungbalai berkenan mengalokasikan anggaran untuk kesejahteraan para perawat TKS tersebut.
Berita lainnya:
- Tersangka Pembongkar Rumah dan Jambret di Asahan Ditembak
- Mayat Bayi Perempuan Dimasukkan ke Kantong Pelastik, Lalu Dibuang ke Pos Kamling
- Polres Tapteng Amankan 31 Kg Ganja
- Berusaha Loloskan Diri, Seorang Diduga Bandar Narkoba Dilumpuhkan Polisi
- Kantongi Sabu, Nelayan Bagan Asahan Dijaring Sat Res Narkoba Polres Tanjungbalai
- Jual Ganja Sama Polisi, Anak Punk Dijebloskan Kedalam Sel
Setelah beberapa lama melakukan orasi, akhirnya ratusan paramedis yang tergabung dalam Forum Tenaga Kesehatan Kota Tanjungbalai itu diterima oleh Wakil Walikota Tanjungbalai H Ismail didampingi Pejabat Sekdakot Hj Halmayanti SH dan sejumlah pejabat tinggi Pemko Tanjungbalai lainnya.
Ratusan TKS kesehatan saat melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor Walikota Tanjungbalai, Senin (26/11) |
Lewat orasinya, Dolly Firmansyah Marpaung selaku koordinator aksi menyampaikan alasan mereka melakukan aksi tersebut.
Katanya, mereka hanya meminta kepada Pemko Tanjungbalai agar berkenan mengalokasikan anggaran untuk kesejahteraan perawat TKS yang bekerja di lingkungan Pemko Tanjungbalai sebesar Rp400 ribu per bulan per orang.
“Kami berharap, Pemko Tanjungbalai bersedia mengalokasikan anggaran untuk intensive para TKS kesehatan dalam APBD Kota Tanjungbalai terhitung mulai tahun anggaran (TA) 2019 mendatang,” ujar Dolly Firmansyah Marpaung.
Dolly juga mewanti-wanti, jika tuntutan mereka tersebut tidak diakomodir oleh Pemko Tanjungbalai, maka seluruh TKS kesehatan yang bertugas di lingkungan kesehatan Pemko Tanjungbalai akan melakukan aksi mogok kerja sampai tuntutan tersebut dipenuhi.
Atas tuntutan para TKS Kesehatan tersebut, Wakil Walikota Tanjungbalai Drs H Ismail menyatakan, Pemkot Tanjungbalai tetap menghargai dan mengapresiasi kinerja maupun aspirasi dari paramedis TKS tersebut. Akan tetapi, lanjutnya, hal itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan seluruh Tim Anggaran Pemko Tanjungbalai dan DPRD Kota Tanjungbalai.
“Hari ini saya akan memimpin rapat bersama OPD terkait untuk membahas tuntutan adik-adik paramedis. Saya juga menjamin tidak akan ada intervensi dari pihak manapun,” tegas Drs H Ismail.
Usai diterima oleh Wakil Walikota Drs H Ismail, rombongan TKS kesehatan ini kembali melanjutkan aksinya ke DPRD Kota Tanjungbalai.
Di DPRD, rombongan TKS kesehatan diterima oleh Komisi C DPRD Kota Tanjungbalai yakni M Nur Harahap, Hj Nessy Ariyani, Hj Artati, Herna Veva, H Syarifuddin dan H Abdul Jamil.
Komisi C DPRD juga mengungkapkan hal yang sama dengan yang sebelumnya telah disampaikan oleh Wakil Walikota Tanjungbalai Drs H Ismail.
Katanya, tuntutan dan aspirasi dari para TKS kesehatan tersebut akan dibicarakan lebih lanjut dengan seluruh anggota DPRD dan Tim Anggaran dari Pemko Tanjungbalai.
Karena belum adanya kepastian atas tuntutannya, para TKS kesehatan tersebut terlihat enggan untuk meninggalkan Kantor DPRD Kota Tanjungbalai.
Dan akhirnya, seluruh anggota DPRD yang hadir dalam pertemuan tersebut berjanji akan memperjuangkan nasib para TKS kesehatan tersebut yakni dengan mengalokasikan dana insentif tersebut.
“Jika Tim Anggaran Pemko Tanjungbalai tidak mengalokasikan anggarannya, DPRD tidak akan mengesahkan ABPD 2019,” tegas seluruh anggota DPRD yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, saat berlangsungnya rapat dengar pendapat antara anggota DPRD dan TKS kesehatan, dua orang perawat yang melakukan aksi jahit mulut yakni Fadlan dan Didi terpaksa dilarikan ke RSU Dr Tengku Mansyur karena jatuh pingsan.
Hingga berita ini diperbuat, para TKS kesehatan tersebut masih berkumpul di Kantor DPRD Kota Tanjungbalai.(ign/mom)