TASLABNEWS, Warga Aceh dikejutkan dengan Gempa bumi berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR), Rabu (21/11/2018) sekitar pukul 22.49 WIB. Bitung (Sulawesi Utara), Blangpidie (Aceh), Elpaputih (Maluku), dan Jayapura (Papua).
Grafis lokasi gempa di Aceh. |
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada 4.90 LU,94.62 BT (106 km BaratDaya Banda Aceh). Kedalaman gempa dilaporkan 10 Km.
Akun twitter BMKG juga melaporkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Dalam update informasi gempa Aceh malam ini, BMKG menyebutkan gempa dirasakan di beberapa wilayah Aceh, dengan tingkat yang berbeda-beda.
Menurut catatan BMKG, dalam skala Modified Mercalli Intensity (MMI), getaran paling tinggi dirasakan di Kota Banda Aceh yaitu II-III MMI.
Berita lainnya:
Sementara Kota Sabang dan Calang II MMI, skala III MMI berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah/bangunan. Terasa getaran seakan-akan ada truk yang sedang melintas.
Penafsiran skala III MMI lain adalah getaran dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
Sementara skala II MMI berarti getaran dirasakan hanya oleh beberapa orang.
Sementara informasi lain diperoleh, Gempa bumi berkekuatan 5,2 Skala Richter (SR) mengguncang Aceh sekitar pukul 22.49 WIB, Rabu (21/11/2018).
Baca juga:
Guncangan gempa terasa kuat di Banda Aceh dan sekitarnya.
Kedalaman gempa dilaporkan 10 Km. Akun twitter resmi BMKG juga melaporkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya, BMKG juga mencatat gempa menggunang kawasan Blangpidie, Abdya.
Gempa tersebut terjadi pukul 12.32 WIB berkekuatan M 4,5.
Kekuatan tersebut tidak jauh beda dengan yang menguncang wilayah Sentani dan Jayapura, Papua yaitu M 4,8.
Satu dari 11 gempa tersebut terjadi di wilayah Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya).
Berdasarkan data BMKG, sebagian besar gempa tersebut masih mengguncang wilayah Mamasa, Sulawesi Barat.
Guncangan terbesar si wilayah tersebut berkekuatan M 3,4.
Artinya, gempa bumi yang terjadi memang tidak besar.
BMKG menyebut gempa yang terjadi di Mamasa itu merupakan gempa Swarm.
Penjelasan tentang gempa Swarm ini disampaikan melalui akun twitter @infoBMKG.
Gempa Swarm merupakan rangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian sangat tinggi dalam waktu relatif lama di suatu kawasan.
Selain itu, gempa jenis swarm tidak memiliki gempa utama.
Hari ini, bukan hanya warga Mamasa saja yang merasakan gempa bumi.
Beberapa wilayah lain juga menjadi pusat gempa, di antaranya adalah Bitung (Sulawesi Utara), Blangpidie (Aceh), Elpaputih (Maluku), dan Jayapura (Papua).
Dibanding lindu di Mamasa, yang terjadi di wilayah-wilayah tersebut berkekuatan lebih besar.
Misalnya saja dua gempa yang berpusat di Bitung. Guncangan pertama bermagnitudo 5,3 terjadi pukul 11.31 WIB.
Lindu ini dirasakan oleh warga Bitung, Minahasa Utara, dan Ternate.
Sedangkan gempa kedua memiliki magnitudo 4,7 terjadi pukul 13.39 WIB.
Guncangan terasa oleh warga di Minahasa Utara dan Manado. (Syaf/okc/int)