TASLABNEWS, Akibat sakit yang dideritanya Grace bocah berusia 4 tahun hanya bisa menangis menahan sakit.
Bocah penderita kelainan jantung. |
Bocah perempuan ini merupakan putri kedua dari pasangan suami istri Helmon Tamba dan Tiba Simanungkalit, warga Poriaha, Kecamatan Tapian Nauli, Tapanuli Tengah.
BACA BERITA MENARIK LAINNYA:
Gress terdengar menangis di sebelah ibunya Tiba Simanungkalit, Selasa (19/11) sore.
“Apa Gress? Tenang ya nak,” ucap Tiba menenangkan Gress.
Tiba menceritakan, Gress sejak dua minggu lalu sudah keluar dari Rumah Sakit Pusat Adam Malik Medan. Sebelumnya Gress dirawat di RS Metta Medika Sibolga. Gress divonis mengidap kelainan jantung.
“Sakitnya sebenarnya udah sejak usia satu setengah tahun, kata dokter kalau kita (manusia umum ya-red) jantung kita ada empat, dia (Gress-red) cuma tiga,” tutur Tiba.
Rumah Sakit Metta Medika kemudian merujuk Gress ke RSP Adam Malik Medan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut sekitar pertengahan Oktober 2018 lalu.
Namun oleh RSP Adam Malik Medan juga mengaku tak memiliki alat memadai untuk menangani Gress dan meminta agar dirujuk ke Jakarta.
“Sekarang di rumah famili-lah. Katanya (pihak RSP Adam Malik-red) si Gress ini gak bisa ditangani di Medan, katanya harus dibawa ke Jakarta, kek gitu katanya,” kata Tiba.
Tiba mengaku belum mampu membawa putrinya agar dirujuk ke rumah sakit di Jakarta. Ketiadaan biaya menjadi alasan Tiba dan suaminya.
“Itulah itu, kek manalah, biaya transport kami gak ada, disana nanti sama siapa,” beber Tiba.
Ia bercerita, suaminya Helmon bekerja serabutan sebagai buruh bangunan dan sesekali bekerja secara borongan di salah satu perusahaan kayu. Sementara dirinya tak bekerja dan hanya ibu rumah tangga.
“Aku apalah kerjaku ito (sapaan akrab wanita ke pria atau sebalik ha dalam bahasa Batak) gitulah, ibu rumah tangga,” ucapnya.
Kini, Tiba mengaku memilih bertahan di Kota Medan sembari mencari rumah sakit yang mungkin saja mampu menangani Gress.
“Sembari siapa tahu ada yang bisa bantu,” ungkap Gress. (Syaf/int)