JS menyebutkan bayi kembar siam ini merupakan anak ketiganya. Saat istrinya hamil, ia sama sekali tidak ada memiliki firasat apapun akan bayinya yang bakal lahir.
“Perbedaannya, hanya perut sang istri yang lebih besar dari kehamilan sebelumnya,” jelasnya.
Ia menjelaskan, selama kehamilan, dukun kampunglah yang selalu memeriksakan kehamilan istrinya. Karena ia tak pernah membawa istrinya ke Puskesmas, sebab jaraknya yang jauh dan bidan kampung juga jarang di tempat.
“Tapi dukun kampung sudah menaruh curiga sehingga menyarankan istri saya untuk di USG. Ternyata benar, hasil USG menyatakan istri saya hamil bayi kembar siam,” terangnya.
Meski sempat dirawat di RSUD Sibolga selama lima hari, JS mengaku akhirnya bayi dengan berat 4,7 kilogram ini pun harus dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik, karena kekurangan peralatan di RS Sibolga.
“Saya berharap di rumah sakit ini bayi saya bisa dipisah dan selamat. Untuk perobatan, saya menggunakan BPJS Kesehatan dari pemerintah,” ujar pria bekerja sebagai penderes getah karet ini.
Sementara itu, Kasubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya tengah melakukan perawatan terhadap bayi kembar siam. Ia menyebutkan, bayi tersebut sampai dari RS Sibolga pada Selasa (27/11/2018) pukul 08.10 WIB.
“Secara umum kondisi bayi ini bagus, hanya mengalami dempet di perut. Kalau di lihat organ-organ lainya seperti mata, tangan, kaki, dan jenis kelamin lengkap. Kemudian bayi juga menangis kuat dan memiliki gerakan aktif yang menandakan bayi dalam kondisi baik,” paparnya.
Saat ini, lanjut Rosa, bayi kembar siam ini masih dalam pemeriksaan dokter spesialis anak. Sehingga dirinya belum bisa memberikan informasi lebih mendetail.
“Sekarang bayi dirawat di ruang khusus Perinatologi. Tindakan yang sudah dilakukan berupa, pemasangan selang Nagosa Strep Tube atau NGT, serta pemberian obat dan nutrisi,” pungkasnya. (syaf/mtc/int)