TASLABNEWS, ASAHAN– Para pejabat pemerintahan Kabupaten/kota di Sumatera Utara bisa melakukan kunjungan kerja Kabupaten Asahan untuk belajar bagaimana cara untuk “korupsi yang baik dan benar”, tapi tidak akan ditangani secara hukum.
Adi Chandra Pranata Sekretaris GM Pekat IB Asahan |
Terbukti dari sekian banyak kasus korupsi di Asahan seperti kasus pembangunan danau tratai, kolam renang, lapangan alun-alun, pengerjaan proyek sejumlah jalan yang ditangani dinas PU Asahan, tidak ada satu pun yang ditangani sampai tuntas oleh pihak Kejaksaan Negeri Kisaran.
BACA BERITA TERKAIT:
Mau Korupsi datang Aja ke Asahan
Kejari Kisaran Dituding Tak Berani Tangani Kasus Kirupsi di Asahan
Itu dikatakan Adi Chandra Pranata Sekretaris GM Pekat IB Asahan kepada taslabnews, Minggu (4/10/2018).
Chandra mengatakan dirinya sangat sedih melihat pihak Kejari Kisaran yang seolah-olah tutup mata dengan banyaknya kasus dugaan korupsi di Asahan.
Ada indikasi diamnya pihak Kejari Kisaran karena pihak kejari sudah termakan budi dengan pemerintahan.
BACA BERITA MENARIK LAINYA:
Dimana pembangunan aula di kantor kejari Rp1,7 miliar dan rumah dinas kajari diduga menjadi penyebab pihak kejari tak berani menangani kasus dugaan korupsi yang terjadi di Asahan.
” Bagaimana lah bang irang kejari aja mendapat bantuan pembangunan rehab rumah dinas Kajari, belum lagi aula. Mana berani kejari menangani kasus korupsi di Asahan,” ucap Chandra.
Chandra menbahkan, sebenarnya pihak GM Pekat IB memiliki beberapa data kasus dugaan korupsi sesuai temuan BPK, namun karena pihsk mereka tidak percaya dengan Kejari Kisaran maka GM Pekat IB belum bisa memberikan bocoran data ke wartawan. (Syaf)