TASLABNEWS, TAPUT-Entah apa yang ada dipikiran HGH (42), Taput ini. Hanya gara-gara senggolan saat mengendarai sepedamotor, ia langsung menombak Bistok Hutabarat (60), Jumat (5/10/2018) sekira pukul 08.00 WIB.
Tersangka yang menombak perut Bistok Hutabarat. |
Informasi diperoleh, HGH yang merupakan warga Huta Namora, Desa Lobu Hole, Kacamatan Siatas Barita, Taput ini diringkus karena diduga menganiaya Bistok Hutabarat warga Desa Sosunggulon, Kecamatan Tarutung.
Sambil menunggu kedatangan korban, Sahat bersama seorang temannya duduk-duduk di depan pondok korban. Sekitar 20 menit, Sahat Simanjorang mendengar suara sepedamotor di kejauhan. Dia berpikir korban yang sudah datang.
Tidak lama kemudian Sahat Simanjorang melihat ke arah sepedamotor korban yang posisinya tergeletak. Saat itu Sahat melihat ada satu sepedamotor lagi masih dalam posisi terparkir.
Karena dilerai, akhirnya HGH pergi meninggalkan lokasi. Namun sekitar 15 menit berlalu, HGH kembali datang dengan membonceng dua anaknya sambil membawa sebilah tombak. Lalu pelaku masuk ke halaman pondok korban dengan mengatakan, “Main hita”.
Mendengar ucapan itu, korban langsung mengambil sepotong kayu bulat yang panjangnya sekitar 1 meter. Takut karena HGH membawa tombak, Sahat dan temannya hanya menyaksikan duel tersebut dari jarak 5 meter.
Di tengah perkelahian itu, tiba-tiba perut korban ditusuk pelaku menggunakan tombak yang dibawanya. Kemudian pelaku menjepit kepala korban menggunakan tangannya dan keduanya bergumul di tanah.
Melihat itu, Sahat dan temannya langsung memisahkan perkelahian mereka dan membuang tombak yang digunakan pelaku. Pelaku kemudian menjauhi korban sambil mengatakan, “Jou Oppung” (“Panggil Oppung”).
Melihat kondisi korban lemas dan terluka, Sahat dan temannya mencari mobil dan membawa korban ke RSUD Tarutung untuk mendapat perawatan medis.
Aparat Sat Reskrim Polres Taput yang menerima laporan penganiayaan itu, langsung menuju TKP untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Kapolres Taput AKBP Horas M Silaen SPsi MPsi, melalui Kasat Reskrim AKP Hendro Sutarno menjelaskan, motif penganiayaan itu awalnya dipicu senggolan sepedamotor pelaku dan korban.
Namun perselisihan sebelumnya sudah ada diantara mereka berdua. (Syaf/msc/int)