TASLABNEWS – Demam bisa saja dialami oleh orang dewasa hingga bayi sekalipun. Ketika mengalami demam, Anda merasa seperti kedinginan bahkan bisa-bisa sampai mengigil.
Hal ini memang sedikit bertentangan dengan logika. Karena mungkin Anda berpikir, seharusnya Anda merasakan panas saat sedang demam, bukan merasa kedinginan seperti yang Anda alami.
Dilansir dari ReadersDigest, alasan yang responsif dari kejadian ini adalah ketika demam menyerang, sistem tubuh Anda melakukan serangkaian reaksi yang mulai memantul satu sama lain.
Pyrexia, atau yang biasa kita sebut dengan demam, terjadi sebagai respons peradangan terhadap segala hal di dalam tubuh, mulai dari flu biasa hingga kanker yang mematikan. Jadi, jika Anda mengalami demam, tandanya tubuh Anda sedang mengalami peradangan atau infeksi.
Pyrexia disebabkan oleh pirogen, yaitu zat-zat perangsang yang mengakibatkan demam yang berasal dari dalam maupun dari luar tubuh. Pirogen tentu saja melalui sistem tubuh Anda menuju hipotalamus, atau bagian otak kanan yang berperan untuk mengatur suhu tubuh.
Hipotalamus tersebut mendapat sinyal untuk menaikkan suhu tubuh Anda dan disinilah awal terjadinya rasa dingin itu datang ketika Anda sedang mengalami demam.
Alih-alih merasa panas, tubuh Anda terus melalui proses penghasil panas yang membuat Anda merasa menggigil, merinding, dan penyempitan pembuluh darah yang akan menimbulkan rasa dingin. Ketika semuanya kembali normal dan demam mulai meluap, hal ini adalah saat tubuh Anda mulai menyadari suhu tubuh yang sebenarnya. Pirogen mulai menghilang dan hipotalamus berhenti memanas. Ketika demam itu “pecah”, tubuh Anda akan mengeluarkan keringat dengan deras sebagai proses tubuh untuk kembali ke suhu normal.
Maka dari itu, mungkin sering Anda dengar bahwa apabila tubuh Anda mulai berkeringat, itu tandanya demam Anda akan segera sembuh. Hal tersebut benar, karena seperti yang sudah disebutkan, ketika tubuh Anda sudah menyadari suhu yang sebenarnya, maka Anda akan merasa panas dan mengeluarkan keringat.(mom/okc/int)