TASLABNEWS, Tanjungbalai – Terkait tragedi penembakan nelayan kerang di perairan Pulau Halang, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau beberapa hari lalu, Pemerintah Kota Tanjungbalai akan melakukan pembentukan tim investigasi dan Advokasi Hukum.
Massa menuntut kepolisan agar mengusut peristiwa penembakan 3 nelayan kerang tanjungbalai. |
Hal itu dikatakan Walikota Tanjungbalai M Syahrial SH MH dihadapan ratusan massa buruh nelayan kerang yang melakukan unjuk rasa didepan rumah dinas walikota, Selasa (11/9) siang.
“Kita juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan menyurati Kapolri, mengingat 12 nelayan yang masih ditahan,” kata Syahrial.
Syahrial juga mengatakan pihaknya juga melakukan pendampingan perawatan medis terhadap dua korban yang saat ini sedang dirawat di Medan.
Sebelumnya, massa juga berunjuk rasa di depan MapolresTanjungbalai dalam orasinya, massa mendesak Kapolres Rohil bertanggung jawab dan menyelesaikan kasus penembakan nelayan kerang yang mengakibatkan 1 orang tewas dan 2 lainnya kritis.
Massa menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah Kota Tanjungbalai. |
Kapolres Rohil AKBP Sigit Adiwuryanto Sik MH diwakili Kabagren Kompol La Gomo menyatakan, kejadian yang menimpa nelayan kerang tersebut merupakan hal yang tidak dikehendaki, dan situasi di lapangan tentu berbeda.
Terkait kasus ini, kata La Gomo, Kapolres Rohil akan menindak tegas anggota yang menyalahgunakan wewenang dan melanggar aturan.
“Saat ini ada anggota yang tersinyalir menyalahi aturan hukum yang sedang ditangani oleh pihak Provam Polda Riau, dan semua pihak silakan mengawal proses hukumnya,” tegasnya.
Berita terkait :
Tetapi, saya akan membantu nelayan mengawal perkara sampai tuntas. Kalau ditemukan kesalahan prosedur, Satpol Air akan dilakukan tindakan sesuai aturan yang berlaku.
“Informasi dari Polres Rohil ada tiga nama anggota yang diduga sudah diperiksa Propam,” ujarnya.
La Gomo menambahkan, ketidakhadiran Kapolres Rohil ke Tanjungbalai dikarenakan sedang mengawal dan menangani proses perawatan 2 korban yang saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit Adam Malik Medan.(rik/mom)