TASLABNEWS, TAPTENG-Warga Dusun I, Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) dihebohkan kasus pembunuhan terhadap BM (45) yang dilakukan FM (45), Selasa (28/8) sekira pukul 20.00 WIB.
Jenazah korbsn pembunuhan saat berada di rumah sakit. |
Informasi diperoleh, FM nekad menikam BM karena tak tertahan lagi begitu mendengar namanya disebut sebagai pria yang hobi intip istri BM.
FM yang terbawa emosi lalu menikam BM. Dengan luka menganga dan darah mengucur, korban tak bisa diselamatkan dan tewas.
Kepala Desa Aek Horsik Pidelis Tinambunan mengatakan, sesuai informasi yang diterimanya, peristiwa penikaman berawal saat pelaku (FM) minum tuak di sebelah grosir tempat korban (BM) sedang mengopi. Lokasi kejadian tidak jauh dari kediaman korban dan pelaku.
“Ceritanya pelaku saat itu sedang minum tuak dan di samping warung tuak itu ada grosir. Di situlah korban ini ngopi sambil bercerita sama pemilik grosir. Kejadianya berlangsung cepat. Pas masuk pemilik grosir kedalam, disitulah datang pelaku menjumpai korban. Berkelahilah mereka, saat warga datang korban sudah mengalami luka tikam. Sementara, si pelaku sudah pergi dari situ,” ucap Pidelis.
Peristiwa itu diketahui Pidelis setelah mendapat telepon dari warga yang menyatakan bahwa di Dusun I telah ada perkelahian. Sehingga ia pun langsung mendatangi TKP.
“Setelah turun ke lokasi kejadian, korban dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
Keterangan warga kepada Kepala Desa Aek Horsik, korban dan pelaku sempat berkelahi.
Saat Pidelis mempertanyakan keberadaan pelaku penikaman, warga mengukapkan pelaku bersembunyi di tempat gelap-gelap.
“Serahkan aku ke polisi pak,” ungkap Pidelis menirukan ucapan pelaku saat keluar dari persembunyiannya.
Menurut Pidelis, pelaku yang kerap disapa Ama Gaeli merupakan orang yang baik. Sehingga saat ia menemui pelaku sempat mengajaknya duduk dan ngobrol untuk menanyakan penyebab pelaku hingga nekat menikam korban.
Saat ditanya kenapa tega menghabisi nyawa tetangganya itu, pelaku mengaku sudah terlanjur.
“Gimanalah pak, sudah terlanjur,” tutur Pidelis menirukan pengakuan pelaku.
Pidelis kembali bertanya kepada pelaku bagaimana nantinya kondisi korban yang sudah kritis.
“Biarlah mati itu. Ah malu aku dibuatnya. Masak dituduhnya aku mengintip istrinya,” ungkap pelaku kepada kepala desa dengan nada kesal.
Pidelis kemudian sempat mengigatkan pelaku, meski sakit hati tidak harus langsung main pisau.
“Gimana lagi pak, sudah terlanjurlah. Aku pun menyerahlah. Apapun nanti hukuman samaku terserahlah,” jelas Pidelis menceritakan percakapannya saat itu dengan pelaku.
Melihat warga yang mulai ramai berdatangan di lokasi, Pidelis dan kepling membawa pelaku untuk diamankan di Kantor Desa menunggu datangnya pihak Polisi.
“Jadi sudah mulai ramai orang berkerumun. Ada yang bawa kayu-kayu. Ku bilang sama Kepling bawa dulu pelaku ke kantor desa menunggu datang polisi. Diboncenglah pelaku dari gelap-gelap itu. Saat berjalan 50 meter, datanglah Polisi dan membawa pelaku ke Polsek Pinangsori,” katanya.
Pidelis menuturkan bahwa akibat penikaman, korban tewas dan tidak dapat tertolong setelah dilarikan ke RSUD Pandan.
“Rencana dari keluarga besok dimakamkan di TPU Aek Horsik,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Tapteng AKBP Hari Setyo Budi melalui Kapolsek Pinangsori AKP Sugino ketika dikonfirmasi membenarkan telah terjadinya tindak pidana pembunuhan di Desa Aek Horsik dan pihaknya telah mengamankan pelaku di Mapolsek Pinangsori.
“Sudah diamankan ini di Polsek,” ujar AKP Sugino sembari menuturkan bahwa pihaknya juga telah mengamankan barang bukti berupa satu potong celana ukuran panjang warna abu-abu dan satu bilah pisau ukuran 25 Cm yang diduga digunakan pelaku menikam korbannya. (Syaf/ntc/int)