TASLABNEWS–Kanker payudara merupakan salah satu ancaman paling menakutkan bagi wanita di dunia, dan masih menjadi salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh wanita.
“Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak diderita oleh wanita Indonesia. Yang kedua adalah kanker serviks dan yang selanjutnya adalah kanker indung telur,” tutur Dr Sonar Soni Panigoro, Sp.B(K)Onk ahli bedah onkologi yang ditemui redaksi detikHealth beberapa waktu yang lalu.
Dilansir dari The Guardian, Judy Perkins seorang wanita yang mengalami kanker payudara cukup parah dan menjalar ke bagian tubuh lainnya telah berhasil disembuhkan dengan menggunakan terapi sistem imun.
“Kondisi tubuh saya sangat buruk ketika itu, saya memiliki tumor yang besar menekan sistem saraf. Saya berusaha untuk tidak bergerak untuk menghindari rasa sakit yang saya alami. Saya sudah sempat menyerah waktu itu,” tutur wanita yang berasal dari Florida, Amerika Serikat tersebut.
Metode yang dilakukan tim dokter adalah dengan mengekstrak sel imun yang dikenal dengan Tumour Infiltrating Lymphocytes (TILs) dari biopsis tumor. Ini adalah sel imun yang gagal membunuh sel tumor dalam diri pasien. Lalu dikembangkan di laboratorium hingga miliaran sel dan memilih sebagian yang dianggap efektif bisa membunuh sel kanker.
Dokter menyuntikan sekitar 80 miliar sel imun kedalam tubuh Judy Perkins secara hati-hati, di samping itu tim medis juga memberikan obat pembrolizumab bersamaan dengan terapi imun dijalankan. Setelah 42 minggu menjalani terapi, Judy Perkins berhasil mengalahkan sel kanker yang ia derita.
“Ini adalah sebuah penemuan yang sangat menjanjikan, tetapi kita masih harus melakukan beberapa pengamatan lanjutan untuk melihat efek kedepannya akan seperti apa,” ucap Simon Vincent direktur penelitian dari Breast Cancer Now.
Bagi Judy Perkins sendiri ini adalah kehidupan yang baru, karena sebelumnya ia telah bersiap untuk kejadian yang terburuk.
“Saya merasa sangat luar biasa dan tidak percaya bisa bisa sembuh dari kanker payudara, saya telah bebas selama 2 tahun ini,” tutupnya. (dtc/int)