TASLABNEWS, ASAHAN– Sopir Bus Pariwisata Ishak (53) minta Polres Asahan segera menangkap pelaku penganiayan terhadap dirinya.
Ilustrasi penganiayaan. |
Adalah Arni (59) didampingi Ipul (34) warga Jalan Dilima, Kelurahan Sentang, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan yang meminta polisi menangkap pelaku penganiaaan.
“Pada 2 Juli 2018 lalu orang tua saya dianiaya dua orang preman, lelaki paruh baya saat menaikan sejumlah penumpang yang hendak pergi berlibur ke Kecamatan Balige. Kita minta polres Asahan segera tangkap pelaku penganiayaan yang diduga kerap membuar onar di kampung itu. Sempat seminggu lamanya orang tua saya sulit mengkonsumsi makanan akibat rahangnya ditonjok kedua tersangka di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asaha,” kata Ipul didampingi Arni.
Kepada awak media Ishak menuturkan hal yang sama ” kedua pelaku sempat meminta Surat Izin Mengemudi (SIM) dan STNK bus yang dibawanya di kawasan jembatan panjang Desa Tinggi Raja.
“Saya menolak memberikan surat yang mereka minta sebab mereka tidak menunjukkan identitas dan kapasitas mereka. Main hantam saja di depan puluhan penumpang saya. Saya menduga kedua preman tersebut tidak senang saat mobil saya perkir di pinggir jalan, ” ucapnya.
“Saat itu ia hendak melintas dengan mengendarai mobil mungkin ia merasa tidak senang dan merasa terhalang dengan suasana naiknya puluhan sewa yang saya bawa. Kedua pelaku telah saya laporkan ke Polres Asahan dan di teruskan ke TKP Polsek Perapat Janji dengan Surat Tanda Bukti Lapor (STBL) No : 76/VII/2018 Res Asahan /Polsek Prapat Janji. Anehnya hampir satu bulan saya belum mendapat laporan resmi dari polisi tentang proses laporan saya,” kata Ishak.
Informadi lain, kedua tersangka diduga kerab berbuat tidak menyenangkan di Desa Tingi Raja. Disebut-sebut kedua pelaku merupakan dep colektor. (Cr1/syaf)