TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Baru diguyur hujan selama dua jam, seluruh ruas jalan di inti Kota Tanjungbalai sudah tenggelam tergenang air.
Salah satu ruas jalan protokol di Kota Tanjungbalai yang tenggelam saat hujan turun pada hari Selasa (22/8) siang. |
Soalnya, air hujan yang turun, Selasa (22/8) siang mulai pukul 13.00 WIB tersebut tidak tertampung oleh saluran draenase atau riol yang ada di kiri kanan jalan, karena sudah banyak yang tumpat oleh tumpukan sampah dan pasir.
Amatan di lapangan, sesaat setelah turunnya hujan lebat, sejumlah ruas jalan di inti kota Tanjungbalai langsung tenggelam, bahkan tidak sedikit rumah warga juga terlihat ikut tergenang oleh luapan air hujan.
Beberapa ruas jalan di kawasan pusat kota termasuk jalan protokol di Kota Tanjungbalai yang tenggelam selama turunnya hujan tersebut antara lain Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol, Jalan Gereja, Jalan Mesjid, Jalan Cokroaminoto, Jalan Sisingamangaraja, Jalan S Parman/ Jalan Listrik, Jalan Sutomo, Jalan Ir H Juanda dan sejumlah jalan-jalan permukiman lainnya.
Akibat tergenangnya sejumlah permukaan jalan di pusat kota tersebut menyebabkan banyak pemilik usaha yang terpaksa menutup usahanya sehingga kegiatan perekonomian di Kota Tanjungbalai nyaris lumpuh mulai dari Selasa siang hinga malam harinya.
“Akibat tidak adanya keperdulian pemerintah terhadap kondisi saluran draenase, riol atau selokan yang sudah tumpat, setiap turun hujan walaupun hanya satu jam saja, sudah mampu menyebabkan kegiatan ekonomi di Kota Tanjungbalai lumpuh.
Anehnya, walaupun kondisi seperti ini sudah selalu terjadi setiap turun hujan maupun saat air sungai sedang pasang naik, namun Pemko Tanjungbalai tidak juga melakukan pembersihan terhadap seluruh saluran draenase, riol atau selokan yang ada di kiri-kanan jalan yang ada di Kota Tanjungbalai,” ujar Nursyahruddin SE, Ketua LSM Merdeka Kota Tanjungbalai, Selasa (22/8).
Hal senada juga diungkapkan Taufik Hidayat, salah seorang aktivis pemerhati lingkungan Kota Tanjungbalai. Katanya, dengan tenggelamnya sebahagian besar jalan-jalan di inti Kota Tanjungbalai pada saat turun hujan membuktikan kurang perdulinya Pemko Tanjungbalai atas nasib masyarakatnya.
“Akibat tenggelamnya seluruh jalan-jalan di pusat kota, berdampak kepada terganggunya masyarakat dalam membuka usahanya. Hal ini tentunya harus menjadi tanggungjawab dari Pemerintah Kota Tanjungbalai dalam memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan masyarakat dalam menjalankan usahanya,” ujar Taufik Hidayat.
Kedua aktivis Kota Tanjungbalai ini sepakat untuk mendesak Pemko Tanjungbalai agar segera membersihkan seluruh saluran draenase, riol ataupun selokan yang ada di kiri-kanan jalan di inti Kota Tanjungbalai. Soalnya, kondisi buruk seperti ini sudah berlangsung cukup lama yakni sejak beberapa tahun silam, akan tetapi hingga saat ini belum ada perhatian yang serius dari Pemko Tanjungbalai. (ign/syaf)