JIKA ada mertua paling gatel se Surabaya, mungkin hanyalah Ny Maridah (56) Bagaimana tidak? Anak menantunya, Wasito (40), kok digoda untuk mengisi rasa sepinya. Ee…., kok mau juga. Jadilah mereka membentuk “poros ketiga”. Tapi baru berlangsung beberapa bulan, sudah kepergok oleh istri Wasito.
Ilustrasi |
Menyandang status janda belum terlalu tua, sering menimbulkan problem tersendiri. Ada yang karena masalah benggol, tapi banyak juga yang masalah ….. bonggol! Masalah benggol masih bisa diatasi dengan usaha apa saja, sehingga dapat uang untuk kebutuhan sehari-hari. Tapi kalau masalah bonggol, bagaimana solusinya. Apakah harus menikah lagi? Janda mencari pasangan baru, seribu pertimbangan yang harus dilalui.
Ny. Maridah warga Kapasari, Surabaya, hidup menjanda sejak lima tahun lalu, karena suami meninggal. Dia pun kemudian ikut anak perempuannya, Mulani, 36, yang bersuamikan Wasito. Si anak tentu saja senang, karena ibunya bisa bantu-bantu masak dan momong cucu. Ini masih wajar, dan di mana-mana banyak terjadi seperti itu.
Yang tidak wajar, ada selentingan bahwa “burung” Wasito menantunya itu berukuran king size filter. Sebetulnya Ny. Maridah sudah tutup buku untuk hal-hal begituan. Dipikirkan lagi buat apa, wong sudah tak ada suami. Mau menikah lagi, apa juga ada yang mau dengan dirinya yang sudah tua?
Tapi info burung benggolo itu sungguh membuat Ny. Maridah jadi penasaran. Dirinya yang sudah lama cuti, jadi ingin kembali aktif lagi. Tapi bagaimana solusinya. Diam-diam dia menggoda anak menantu tersebut. Ternyata Wasito memang lelaki “ra tampikan” (tak pernah menolak). Lho kok tahu?
Jelas saja tahu, wong Ny. Maridah sendiri kini jadi praktisinya. Ternyata Wasito itu mantu yang ketimun muda mau, tapi gambas yang tua nan alot juga mau. Dan Ny. Maridah yang sudah kepalang basah, jalan terus. Walhasil, jika istri Wasito tak di rumah, jadilah dia membentuk “poros ketiga” yang tak perlu mana Capresnya dan siapa pula Cawapresnya.
Ternyata isyu yang selama ini beredar memang tidak terlalu salah. “Aset” menantunya memang ndemenakake (mengasyikkan). Bagi mantu model Wasito, rupanya dia tak risi dan jengah. Maklumlah, dalam usia kepala 5 ternyata Ny. Maridah belum ngglombyor (keriput), dan masih lumayan horor.
Tapi beberapa hari lalu “poros ketiga” itu bubar mendadak. Pasalnya, pas dia berbagi cinta dengan menantunya, eh…..kepergok oleh Mulani anak perempuanya. Tentu saja Wasito langsung seperti panjat pinang tujuhbelasan, langsung melorot karena olie dan paslinnya terlalu banyak. Mulani ngomel habis-habisan. Tapi apa jawaban sang ibu, “Aku ini kan penasaran sama isyu yang beredar. Ternyata bukan hoaks….,” kata Ny, Maridah sejujur-jujurnya.
Buntut sekandal mantu-mertua ini berujung ke Pengadilan Agama. Mulani hendak bercerai dengan suami. Tapi tinggal serumah dengan ibu sendiri juga menjadi kikuk. Kalau perlu tinggal di rumah kontrakan juga nggak apa-apa. Yang penting dia tenang bersama anak-anak.
Ini semua gara-gara emak-emak lupa sama anak. (syaf/jpnn/int)