TASLABNEWS-ASAHAN– Pihak pengelola gudang Indomie dan makanan ringan dituding melakukan daur ulang barang kedaluarsa (rusak). Namun tudingan itu dibantah Sunarman (42) selaku supervisor gudang.
Sunarman menunjukkan tempat pembakaran makanan yang kedaluarsa. |
Menurut Sunarman, Senin (2/7), gudang Indomie Hessa Air Genting penyimpanan Indomie dan makanan ringan di Pinggir Jalur Lintas Sumatera (Jalinsum) Kisaran Air Batu Desa Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan itu tidak ada melakukan pendaur ulangan makanan kedaluarsa.
‘Tudingan mengoplos atau mendaur ulang makanan yang yang kedarluarsa (rusak) tidak pernah kita lakukan. Semua makanan ringan dan Indomie yang telah rusak langsung kita bakar.
Sejumlah produk makanan yang diduga sudah kedaluarsa dan didaur ulang di gudang Indomie Desa Hessa Air Genting, Asahan |
‘Perusahaan tidak main main dengan produk yang dipasarkan untuk kepentingan masyarakat luas. Jika kita dituding mengoplos barang kedaluarsa untuk dijual kembali itu sama saja fitnah. Kita akan tuntut secara hukum siapa penyebar beruta bohong (hoax ) itu,” kata Sunarman didampingi petugas keamanan.
Sejumlah produk makanan yang diduga sudah kedaluarsa dan didaur ulang di gudang Indomie Desa Hessa Air Genting, Asahan. |
.
Sunarman juga menambahkan, gudang penyimpanan yang ia pimpin menyuplai produk Indomie ketiga kabupaten kota yakni Asahan, Batubara dan Tanjungbalai. Gudang penyimpanan barang tidak berhak merubah kemasan.
Sebelumnya sempat beredar foto dugaan pengoplosan produk Indomei dan makan lain seperti Pop Mie.
Sejumlah warga yang tak ingin disebutkan namanya kepada wartawan menuding sejumlah karyawan dan managemen gudang sempat diduga melakukan kegiatan yang menyalahi aturan dan melanggar UU konsumen, barang yang sudah rusak didaur ulang kembali dengan kemasan yang baru.
Sementara itu Kapoksek Air Batu AKP Mahyudin Suregar Melalui Kanit Reskrim Ipda P Sitompul saat dimintai tanggapannya mengatakan pihaknya akan melidik tudingan terkait dugaan pengoplosan produk makanan itu. (Cr1/syaf)