TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Dalam beberapa hari terakhir ini, warga di Kota Tanjungbalai diresahkan dengan aksi segerombolan pria berpangkas cepak yang mendatangi warung-warung minuman tradisional di Kota Tanjungbalai dengan dalih, razia narkoba.
(Ignatius Siagian/taslabnews)
Jaringan Sihotang, saat ditemui di warung minuman tradisional sekaligus tempat tinggalnya.
|
Mirisnya, saat pemilik warung mempertanyakan surat tugasnya, gerombolan pria berpangkas cepak tersebut tidak memberikan dan balas dengan memperlihatkan senjata yang mirip dengan senjata api (SENPI)
Salah satu pemilik warung minuman tradisional yang nyaris menjadi korban dari perbuatan segerombolan pria berpangkas cepak ini adalah Jaringan Sihotang.
Menurut pemilik warung minuman di kawasan Jalan Alteri, Kelurahan Sirantau, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, pada hari Kamis (26/7) malam sekitar pukul 23.00 wib saat akan menutup warung, segerombolan pria berpangkas cepak ini tiba-tiba memasuki warungnya dengan alasan untuk melakukan razia narkoba.
“Pada hari Kamis malam itu, saya sudah akan menutup warung dan para pelanggan juga sudah mulai pulang. Mendadak, datang serombongan pria berpangkas cepak dan berpakaian preman hendak masuk kedalam warung.
” Melihat kedatangan mereka yang mendadak dan tidak permisi itu, secara spontan, saya hadang dan mempertanyakan tujuan kedatangan mereka. Saat itulah, salah seorang diantaranya mengaku sebagai petugas yang akan melakukan razia narkoba kepada pelanggan yang ada didalam warung. Sebagai pemilik warung, saya lalu meminta surat tugas mereka, akan tetapi, bukannya memberikan surat tugas, mereka justru memperlihatkan pingggangnya dimana ada terselip benda mirip senjata api,” ucapnya.
“Sampai mereka meninggalkan warung saya, mereka tidak bisa memperlihatkan surat tugasnya,” ujar Jaringan Sihotang yang juga Koordinator Daerah Indonesian Corruption Watch (ICW) Kota Tanjungbalai saat ditemui dikediamannya, Jumat (27/7).
Menurut aktivis penggiat anti korupsi di Kota Tanjungbalai ini, apabila tidak segera ditindak, aksi dari gerombolan pria tak dikenal tersebut dapat merusak citra Polri khususnya Polres Tanjungbalai.
Oleh karena itu, Jaringan Sihotang berharap kepada Polres Tanjungbalai untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang mengaku-ngaku petugas terlebih lagi sambil memperlihatkan benda yang diduga senjata api kepada masyarakat.
Keterangan lain yang diperoleh dilapangan juga mengatakan, bahwa dalam beberapa hari terakhir ini, sering terjadi penggeledahan terhadap warga yang melintas di kawasan Jalan Alteri oleh sekelompok pria berpakaian preman dengan mengaku petugas.
Aksi penggeledahan ini sangat disesalkan, karena dikhawatirkan, dilakukan oleh sekelompok pelaku kejahatan untuk memeras korbannya. (ign/syaf)