TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Akibat tidak dirawat dan dipergunakan sebagaimana mestinya, Gedung Balai Di Ujung Tanjung Kota Tanjungbalai terancam ambruk. Soalnya, lahan tempat berdirinya bangunan gedung yang berada di muara Sungai Asahan dan Sungai Silau sekaligus merupakan sejarah terbentuknya Kota Tanjungbalai itu sudah penuh dengan lubang besar akibat tergerus oleh air.
(Ignatius siagian/taslabnews)
Kondisi lokasi berdirinya bangunan gedung Balai Di Ujung Tanjung, Kota Tanjungbalai sudah dipenuhi lobang besar yang akan mengambrukkan gedung,
|
Amatan wartawan dilapangan, Senin (23/7) memperlihatkan kondisi lahan di sebelah kiri dan belakang dari bangunan Gedung Balai Di Ujung Tanjung tersebut sudah penuh dengan lubang besar yang membentuk alur langsung ke muara Sungai Asahan dan Sungai Silau. Kondisi tersebut memperlihatkan, bahwa gedung sejarah berdirinya Kota Tanjungbalai yang dibangun sekitar tujuh tahun silam itu, tidak pernah dirawat atau difungsikan sebagaimana mestinya.
Berita Menarik Lainnya:
https://www.taslabnews.com/2018/07/ditabrak-tank-kerang-kapal-nelayan.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/07/sah-eramas-ditetapkan-jadi-gubsu-dan.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/07/hina-nabi-muhammad-pria-ini-divonis-4.html?m=0
Jaringan Sihotang, Koordinator Daerah Indonesian Corruption Watch (ICW) Kota Tanjungbalai sangat menyesalkan penelantaran yang dilakukan terhadap gedung Balai Di Ujung Tanjung tersebut. Katanya, dipastikan, setiap tahun Pemko Tanjungbalai mengalokasikan anggaran pemeliharaan gedung yang merupakan sejarah berdirinya Kota Tanjungbalai tersebut.
“Kita yakni, sebagai aset milik pemerintah, setiap tahun Pemko Tanjungbalai melalui APBD, pasti mengalokasikan anggaran yang nilainya tidak sedikit untuk pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung Balai Di Ujung Tanjung tersebut. Oleh karena itu, perlu dipertanyakan pengelolaan anggaran pemeliharaan dan perawatannya karena kondisi bangunan gedung Balai Di Ujung Tanjung sekarang ini sudah terancam ambruk”, ujar Jaringan Sihotang, Senin (23/7).
Hal senada juga diungkapkan Taufik Hidayat, salah seorang aktivis anti korupsi Kota Tanjungbalai. Katanya, sangat tidak wajar jika bangunan sejarah cikal bakal terentuknya Kota Tanjungbalai tersebut dibiarkan terlantar dan sekarang sudah nyaris ambruk.
“Saya tahu pasti, bahwa pemerintah melalui APBD Kota Tanjungbalai setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan gedung Balai Di Ujung Tanjung tersebut. Diduga, pihak unit kerja pengelola gedung telah menyalahgunakan anggaran untuk pemeliharaan dan perawatan gedung Balai Di Ujung Tanjung tersebut sihingga kondisinya saat ini sudah sangat mengkhawatirkan”, tegas Taufik Hidayat.
Menurut kedua penggiat anti korupsi Kota Tanjungbalai ini, sudah selayaknya aparat penegak hukum mengusut pengalokasian anggaran pemeliharaan dan perawatan gedung Balai Di Ujung Tanjung tersebut. Selain itu, kedua aktivis ini juga mendesak DPRD Kota Tanjungbalai untuk mengevaluasi pengelolaan anggaran pemeliharaan dan perawatan gedung Balai Di Ujung Tanjung tersebut. (ign/syaf)