TASLABNEWS, ASAHAN– Dituduh memilik begu ganjang, B Purba (64) warga Dusun X, Sigalunggun, Desa Hutapadang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Asahan dan keluarganya nyaris diamuk massa.
Pertemuan B Purba dan muspika Bandar Pasir Mandoge Asahan terkait isu begu ganjang. |
Informasi diperoleh, B Purba dikenal warga sebagai pemabuk.
Camat Bandar Pasir Mandoge Jutawan Sinaga melalui Sekcam Bandar Pasir Mandoge Muchtar Manurung, Kamis (26/7) sekira pukul 17.00 wib membenarkan adanya isu begu ganjang yang dimiliki B Purba.
Akbat isu itu, Minggu (22/7) pukul 03.30 wib B Purba bersama keluarganya terpaksa dititipkan oleh kepala desa setempat ke Polsek Bandar Pasir Mandoge untuk menghindari adanya amukan warga.
Lebih lanjut Muchtar Manurung juga mengatakan, B Purba yang kesehariannya bekerja diladang dan mocok-mocok ini, dikenal warga setempat setiap harinya bila menjelang sore hari hingga malam hari senantiasa berada di lapo tuak dan mabuk, dan setiap mabok dia hilang kontrol, serta tidur di sembarang tempat dan bila di datangi oleh warga, lari ke arah makam yang berada di belakang rumahnya.
Isu B Purba memiliki begu ganjang dikaitkan berawal dari meninggalnya warga setempat yang dianggap tidak wajar beberapa waktu lalu.
“Nah sejak itu B Purba di duga memiliki ilmu hitam, dan terus menjadi bahan perguncingan warga setempat hingga terjadi kejadian amuk warga, dan pengusiran terhadap dia serta sekeluarga,” ucap Muchtar.
Namun berkat kerja keras serta kesigapan unsur Muspika Bandar Pasir Mandoge ini, warga Dusun X, Sigalunggun, Desa Hutapadang dapat diberikan pemahaman serta permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik yang dilaksanakan pada Kamis (26/7).
Sementara Kapolsek Bandar Pasir Mandoge AKP Azaruddin saat di konfirmasi melalui selularnya membenarkan permasalahan yang dialami oleh B Purba.
“Kami juga memberikan pengertian kepada warga bahwa dugaan warga tidak dapat dibuktikan secara hukum, dan hendaknya warga jangan mudah terprovokasi dengan adanya isu tersebut,” ucapnya.
Buat Surat Pernyataan di Hadapan Muspika dan Tokoh Masyarakat
Muchtar manurung Sekretaris Kecamatan Bandar Pasir Mandoge mengatakan konon begu ganjang pada masa jaman dulu hanya sebatas digunakan untuk menjaga pertanian dan ternak agar terhindar dari tindakan pencurian dan pengerusakan oleh orang lain.
Namun seiring dengan kemajuan zaman begu ganjang saat ini banyak digunakan untuk hal-hal yang jahat seperti untuk membunuh dan lain sebagainya atau sama halnya dengan santet yang ada di tanah jawa.
Namun demikian itu semata hanyalah mitos yang sangat berlebihan.
Muchtar Manurung menbahkan selama ini B Purba ini terkesan agak menjauh dari warga.
Maka timbullah isu bahwa B Purba memliki dan memelihara begu ganjang dan isu tersebut semakin santer dan keluarga B Purba ini menjadi sasaran amuk massa, dan puncaknya, Minggu (22/7) sekira pukul 03.30 Wib.
Seluruh keluarga B Purba terpaksa diungsikan dan dititipkan oleh kepala desa ke Polsek Bandar Pasir Mandoge untuk menghindari amuk massa.
Selanjutnya, Kamis (26/7) Muspika Bandar Pasir Mandoge serta Kepolisian Resor Asahan yang diwakili oleh Kasat Intelkam bersama warga serta tokoh agama telah melakukan mediasi dengan keputusan yakni: keluarga B Purba bersedia membuat pernyataan yang isinya diantaranya keluarga B Purba akan merobah perilaku kesehariannya yang dianggap oleh warga desa melanggar kesopanan maupun adat istiadat setempat.
Keluarga B Purba juga menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki dan memelihara begu ganjang serta keluarga B Purba akan kembali rukun serta bermasyarakat dengan warga desa. (syaf/int)