TASLABNEWS, SIMALUNGUN- Petugas gabungan yang mencari
keberadaan korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Tigaras Danau Toba
mengalami kesulitan untuk pencarian korban. Kesulitan tersebut karena kondisi
air yang dingin dan kedalaman air mencapai ratusan meter, serta banyaknya
ganggang.
keberadaan korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Tigaras Danau Toba
mengalami kesulitan untuk pencarian korban. Kesulitan tersebut karena kondisi
air yang dingin dan kedalaman air mencapai ratusan meter, serta banyaknya
ganggang.
Keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba masih terus menunggu kabar keluarga mereka di tepi dermaga pelabuhan tigaras. |
“Di tempat kejadian 500-800 meter, penyelam hanya mampu
sampai 30 meter,” kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Kerja (KNKT)
Soerjanto Tjahjono, di Dermaga Parapat, Simalungun, Sumut, Minggu (24/6).
sampai 30 meter,” kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Kerja (KNKT)
Soerjanto Tjahjono, di Dermaga Parapat, Simalungun, Sumut, Minggu (24/6).
Selain itu, kesulitan melakukan pencarian korban juga
dikarenakan kondisi air yang dingin. Menurutnya, kondisi dingin sulit
mengangkat tubuh penumpang yang tenggelam ke dasar danau.
dikarenakan kondisi air yang dingin. Menurutnya, kondisi dingin sulit
mengangkat tubuh penumpang yang tenggelam ke dasar danau.
BACA BERITA TERKAIT:
“Dari teman-teman ahli forensik air di Danau Toba ini
sangat dingin, jadi badan kita seperti lemari es sehingga proses pembusukannya
itu lambat orang bisa ngapung karena gas-gas yang terbentuk waktu pembusukan
itu, itulah yang membuat berat badan kita lebih ringan daripada air sehingga
mengapung, tapi karena di bawah itu dingin proses pembusukannya itu lambat,”
ucap Soerjanto.
sangat dingin, jadi badan kita seperti lemari es sehingga proses pembusukannya
itu lambat orang bisa ngapung karena gas-gas yang terbentuk waktu pembusukan
itu, itulah yang membuat berat badan kita lebih ringan daripada air sehingga
mengapung, tapi karena di bawah itu dingin proses pembusukannya itu lambat,”
ucap Soerjanto.
Selain itu, dia menduga korban terperangkap terbelit oleh
ganggang yang tumbuh di dasar danau. Menurutnya ganggang juga membuat korban
susah untuk mengapung ke permukaan.
ganggang yang tumbuh di dasar danau. Menurutnya ganggang juga membuat korban
susah untuk mengapung ke permukaan.
“Jadi di bawah itu juga banyak ganggang sehingga sampai
di bawah terlilit ganggang itu juga yang membikin kenapa jasad sulit untuk
ditemukan,” ungkapnya.
di bawah terlilit ganggang itu juga yang membikin kenapa jasad sulit untuk
ditemukan,” ungkapnya.
KM Sinar Bangun tenggelam, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30
WIB. Data sementara, 3 orang tewas dan 18 orang selamat. Untuk korban hilang
belum ada data pasti namun diduga 182 orang masih hilang. 3 korban tewas adalah
Tri Suci Hadayani (24), Fahriyanti, dan Indah Juwita (20). (syaf/int)
WIB. Data sementara, 3 orang tewas dan 18 orang selamat. Untuk korban hilang
belum ada data pasti namun diduga 182 orang masih hilang. 3 korban tewas adalah
Tri Suci Hadayani (24), Fahriyanti, dan Indah Juwita (20). (syaf/int)