TASLABNEWS, ASAHAN-Kasus pertemuan calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) nomor urut dua Djarot-Sihar dengan para Kepala Desa dengan Pengurus Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (,APDESI) Asahan menjadi pembicaraan hangat.
Ketua Apdesi Asahan Sujud Prayetno. |
Ketua Apdesi Asahan Sujud Prayetno SH mengaku dirinya dan pengrus Apdesi Asahan tidak ada mengundang Djarot. Sementara Djarot mengaku dirinya diundang pengurus Apdesi.
Pengakuan itu disampaikan Sujud dalam pembicaraan di suatu tempat dalam suatu rekaman video yg berdurasi sekitar 4 menit 59 detik.
Dalam video tersebut Sujud mengaku dirinya tidak ada mengundang Djarot. Sujud meminta agar dicari tahu siapa saksi yang mengatakan bahwa dirinya mengundang Djarot ke kantor Apdesi bertemu dengan kepala desa.
“Cari tahu saja siapa yang mengundang. Saya tidak ada mengundang si Djarot,” ucap Sujud.
Sebelumnya Djarot Saiful Hidayat yang ditemui beberapa wartawan di sela-sela acara Dialog Publik dengan tema ‘Lebih Dekat Dengan Mas Djarot’ yang digelar Cendikia Kawan DJOSS di Hotel Candi Jalan Darusalam, Kamis (7/6) mengaku bahwa ia diundang pengurus Apdesi Asahan untuk hadir di kantor Apdesi dengan para kades.
BACA BERITA TERKAIT:
https://www.taslabnews.com/2018/06/djarot-saya-ditelepon-anggota-apdesi.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/06/djarot-saya-ditelepon-anggota-apdesi.html?m=0
Djarot menambahkan, saat itu dirinya bersama rombongan tengah dalam perjalanan dari Tanjungbalai menuju Medan. Saat melintasi Kabupaten Asahan, salah seorang Kepala Desa Kabupaten Asahan yang tergabung dalam APDESI menghubungi tim yang meminta kehadiran Djarot.
Djarot pun menyanggupi permintaan tersebut dan datang ke Kantor APDESI yang berada di Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Asahan. Sesampainya di kantor Apdesi, para kepala desa pun curhat kepada mantan Wali Kota Blitar itu dan harapkan solusi banyaknya persoalan yang dihadapi.
Curhatan para kepala desa itu pun diakuinya sebagai langkah kanan untuk perubahan dan kemajuan bagi Sumut ke depannya.
“Banyak persoalan yang disampaikan para kepala desa itu kepada saya. Saya ceritakan pengalaman yang pernah saya alami, sewaktu saya menjadi Wali Kota Blitar, Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur DKI Jakarta. Itu yang saya bagi-bagi ke mereka, bukan uang,” tegas Paslon nomor urut dua itu. (syaf)