TASLABNEWS, SIMALUNGUN- Pencarian para korban KM Sinar
Bangun yang tenggelam di perairan Tigaras, Danau Toba di diperluas sampai 30
kilometer.
Itu dikatakan Kepala Kantor SAR Medan Budiawan, Minggu (24/6).
Menurut Budiawan,
Menurut Budiawan,
Helikopter milik Badan SAR Nasional tiba di Pelabuhan
Tigaras, Kabupaten Simalungun untuk membantu pencarian korban tenggelamnya
kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba.
Tigaras, Kabupaten Simalungun untuk membantu pencarian korban tenggelamnya
kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba.
Heli jenis Dauphin dengan nomor sirip HR-3604 itu mendarat
pada Sabtu (23/6) sore. Kedatangan heli tersebut mengundang perhatian
masyarakat yang langsung mengabadikan gambarnya lewat kamera telepon genggam
mereka.
pada Sabtu (23/6) sore. Kedatangan heli tersebut mengundang perhatian
masyarakat yang langsung mengabadikan gambarnya lewat kamera telepon genggam
mereka.
“Horas, horas, horas…!” teriak warga. Kepala
Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, area.
Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, area.
“Pencarian kita perluas karena target akan terus
menjauh, seiring arus, waktu dan angin. Tim di darat akan mencari korban
sepanjang tepian danau. Mana tahu ada yang didapat. Hari ke enam ini
diperkirakan banyak korban terbawa arus hingga bibir danau,” kata
Budiawan.
menjauh, seiring arus, waktu dan angin. Tim di darat akan mencari korban
sepanjang tepian danau. Mana tahu ada yang didapat. Hari ke enam ini
diperkirakan banyak korban terbawa arus hingga bibir danau,” kata
Budiawan.
Ditanya keberadaan bangkai kapal, dia mengaku, tim SAR
gabungan tengah fokus mencari di dasar danau. Tim gabungan tersebut terdiri
dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska),
Batalyon Intai Amfibi (Taifib), Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI
(Pushidrosal), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan (Lantamal I),
Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan I Belawan (Yonmarhanlan), Lanal TBA,
Inafis Polda Sumut dan Pol Air Sumut.
gabungan tengah fokus mencari di dasar danau. Tim gabungan tersebut terdiri
dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska),
Batalyon Intai Amfibi (Taifib), Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI
(Pushidrosal), Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan (Lantamal I),
Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan I Belawan (Yonmarhanlan), Lanal TBA,
Inafis Polda Sumut dan Pol Air Sumut.
“Fokus kita mencari di mana kapal berada. Untuk
mempercepat pencarian, kita menggunakan teknologi sonar untuk mendeteksi posisi
kapal di dasar danau. Sonar yang digunakan mulai kemarin adalah Multi Beam Echo
Sounder yang dipinjamkan dari markas besar TNI,” ungkapnya.
mempercepat pencarian, kita menggunakan teknologi sonar untuk mendeteksi posisi
kapal di dasar danau. Sonar yang digunakan mulai kemarin adalah Multi Beam Echo
Sounder yang dipinjamkan dari markas besar TNI,” ungkapnya.
Teknologi sensor, lanjut Budiawan, dapat mendeteksi logam di
dalam air hingga kedalaman 600 meter. Namun sampai hari ke lima, pihaknya terkendala kedalaman titik
koordinat yang diduga menjadi tempat tenggelamnya KM Sinar Bangun. Tim khusus
penyelam hanya mampu di kedalaman 50 meter. Dinginnya air danau dan visibilitas
terbatas membuat tim penyelam tidak bisa berbuat banyak.
dalam air hingga kedalaman 600 meter. Namun sampai hari ke lima, pihaknya terkendala kedalaman titik
koordinat yang diduga menjadi tempat tenggelamnya KM Sinar Bangun. Tim khusus
penyelam hanya mampu di kedalaman 50 meter. Dinginnya air danau dan visibilitas
terbatas membuat tim penyelam tidak bisa berbuat banyak.
“Banyak sampah logam di dasar danau yang menyulitkan.
Diperkirakan kapal tenggelam lebih dari 600 meter, untuk itu kami sedang
menanti Beam Echo Sounder yang dapat mendeteksi kedalaman hingga 2.000 meter.
Pencarian efektif akan berakhir besok, setelah itu proses pencarian akan
ditambah tiga hari kalau kapal tidak ditemukan,” kata Kepala Basarnas
Masekal Muda TNI M Syaugi.
Diperkirakan kapal tenggelam lebih dari 600 meter, untuk itu kami sedang
menanti Beam Echo Sounder yang dapat mendeteksi kedalaman hingga 2.000 meter.
Pencarian efektif akan berakhir besok, setelah itu proses pencarian akan
ditambah tiga hari kalau kapal tidak ditemukan,” kata Kepala Basarnas
Masekal Muda TNI M Syaugi.
Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto,
menambahkan, kedepannya semua pihak wajib memperhatikan standarisasi angkutan
di sungai, danau dan penyeberangan. Menurut dia, KM Sinar Bangun dari ukuran
panjang dan lebar tidak layak bertingkat tiga, jendela kapal yang terbuat dari
kaca hendaknya tidak boleh memakai terali.
menambahkan, kedepannya semua pihak wajib memperhatikan standarisasi angkutan
di sungai, danau dan penyeberangan. Menurut dia, KM Sinar Bangun dari ukuran
panjang dan lebar tidak layak bertingkat tiga, jendela kapal yang terbuat dari
kaca hendaknya tidak boleh memakai terali.
“Supaya kalau terjadi kecelakaan penumpang dapat segera
memecahkan kaca jendela untuk penyelamatkan diri,” kata Ali.
memecahkan kaca jendela untuk penyelamatkan diri,” kata Ali.
Pejabar Dishub Sumut
Diperiksa Poldasu
Polri sedang melakukan pemeriksaan dan penyidikan terhadap
PNS dari Dinas Perhubungan Sumatera Utara. Hal itu terkait tenggelamnya kapal
KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
PNS dari Dinas Perhubungan Sumatera Utara. Hal itu terkait tenggelamnya kapal
KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
“Hari ini tim akan melakukan gelar perkara terkait
dengan tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba,” kata Kasubdit
Penmas Humas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, di
kediamannya di Jalan Saudara Medan,
Minggu (24/6/2018).
dengan tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di Danau Toba,” kata Kasubdit
Penmas Humas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, di
kediamannya di Jalan Saudara Medan,
Minggu (24/6/2018).
Baca juga: Tragedi Danau Toba: Nakhoda Tersangka, Tim Ad Hoc
Dibentuk
Dibentuk
Pemeriksaan tim gabungan saat ini fokus kepada kantor
instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan dan Transportasi. “Dari
pemeriksaan tersebut, bakal ada beberapa orang yang ditetapkan menjadi
tersangka dari instansi tersebut,” tambahnya.
instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan dan Transportasi. “Dari
pemeriksaan tersebut, bakal ada beberapa orang yang ditetapkan menjadi
tersangka dari instansi tersebut,” tambahnya.
Baca juga: Tragedi Danau Toba, Tim SAR Masih Cari Korban
yang Hilang
yang Hilang
Tiga oknum PNS Dinas Perhubungan setempat dianggap lalai
menjalankan tugas dan wewenang hingga mengakibatkan penumpang kapal yang
melebihi kapasitas tenggelam. Sebelumnya, tim penyidik telah menetapkan Nahkoda
KM Sinar Bangun inisial SS sebagai tersangka.
menjalankan tugas dan wewenang hingga mengakibatkan penumpang kapal yang
melebihi kapasitas tenggelam. Sebelumnya, tim penyidik telah menetapkan Nahkoda
KM Sinar Bangun inisial SS sebagai tersangka.
“Sebelumnya nakhoda kapal sudah ditetapkan menjadi
tersangka oleh penyidik,” jelas MP
tersangka oleh penyidik,” jelas MP
Rencananya, Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpaw
akan merilis kasus tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di Mapolda Sumatera Utara
dengan menghadirkan para tersangka. (syaf/int)
akan merilis kasus tenggelamnya kapal KM Sinar Bangun di Mapolda Sumatera Utara
dengan menghadirkan para tersangka. (syaf/int)