TASLABNEWS, ASAHAN-Upaya pembebasan truk pengangkut CPO milik PT Vareem Sawit Cemerlang, Sabtu (30/6) di Kecamatan Aek Kuasan ricuh. Akibatnya seorang warga tewas.
Polisi mengamankan salah seorang warga. |
Informasi diperoleh, kericuhan dipicu saat warga menyetop truk tangki pembawa Crude Palm Oil milik PT VSC Jumat (29/6) malam hingga Sabtu (30/6) siang.
Personil Polsek Pulau Raja dibantu 1 pleton tim gabungan Polres Asahan mengadakan mediasi dengan warga agar truk pengangkut CPO di biarkan melintas.
Kabag Ops Polres Asahan Kompol Marluddin didampingi Kapolsek Pulau Raja AKP D. Pardosi memberikan pengertian kepada warga, namun warga bersikeras menahan truk tersebut, sehingga Polres Asahan memaksa warga mundur agar truk bisa melanjutkan perjalanan.
“Kami sudah melakukan mediasi, namun warga seperti tidak terima di lakukan mediasi, malah ada seorang warga yang “menggeber” sepedamotornya saat Kabag Ops berupaya meredam amukan massa dan personil langsung mengamankan pengemudi sepedamotor dan menyuruh supir truk melanjutkan perjalanan dan sempat terjadi keributan antara warga dengan polisi yang mencoba melakukan pengamanan sesuai SOP,” ujar Kapolsek Pulau Raja saat berbincang di ruang kerjanya.
Terkait tudingan warga yang meninggal akibat keributan tersebut, Kapolsek membenarkannya, namun Kapolsek membantah bahwa korban yang meninggal karena mendapat kekerasan dari personil.
“Benar ada warga yang meninggal atas nama Mismar (83) dan korban meninggal bukan karena di dorong atau dianiaya, namun karena jatuh sendiri dan personil Polwan saat itu melakukan pertolongan namun di halau warga. Dan kita juga telah menawarkan membawa korban ke Puskesmas dengan mobil pribadi saya namun warga juga menolak dan akhirnya kami menghubungi mobil ambulans dan membawa korban ke Puskesmas, namun sayang kami mendapatkan informasi korban meninggal dunia saat akan mendapatkan perawatan medis,” ujar Pardosi sembari menyatakan mereka memiliki video bahwa korban jatuh sendiri.
“Kita ada videonya. Kebetulan saat peristiwa tersebut seorang rekan wartawan ada yang mengabadikan video nya dan kita sudah pegang buktinya,” jelas Pardosi. (syaf/int)