TASLABNEWS, SIANTAR- Sungguh naas nasib Juliana (28) warga Kota Tanjungbalai yang mencari nafkah di Kota Pematangsiantar ini. Wanita yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT)
ini dianiaya majikannya.
Juliana warga Tanjungbalai yang disiksa majikannya di Siantar. |
Informasi diperoleh dari wanita yang mengaku sebagai warga Jalan Pendidikan, Batu lV, Kecamatan Datok Bandar, Tanjungbalai ia terpaksa kabur dari rumah majikannya, ES dan Jok yang terletak di Kompleks Perumahan Griya Setia Negara Jalan Lapangan Tembak, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Siantar karena tidak terima sering dianiaya,
Juliana mengaku majikannya Jok bekerja sebagai pegawai Bank Sumut sedangkan isterinya ES sebagai dokter spesialis gigi.
Akan tetapi sejak tiga bulan yang lalu, majikannya itu sudah tiga kali menganiaya. Dimana sewaktu anak majikannya jatuh dari bangku majikannya itu langsung menyalahkannya dan menganiayanya dengan membenturkan kepala ke dinding dan memukulkan kepalanya menggunakan martil.
“Sejak tiga bulan yang lalu sudah tiga kali aku dianiaya. Terakhir kali nya aku dipukul Es menggunakan kayu bahkan diancam bunuh menggunakan sebilah pisau karena aku tidak sengaja merusak pipa air atau kran,” kata Juliana.
Tidak itu saja, Juliana dengan meneteskan air matanya menambahkan bahwa Jok suami ES juga pernah ikut menendang dan memukulinya hingga saat di Kota Medan. Kedua majikannya itu terkadang tidak memberi nya makan bahkan parahnya lagi ketika sakit tidak diberikan obat.
“Pak Jok, suami ES juga pernah ikut menganiaya aku. Mereka kadang tidak mengasih aku makan dan bila sakit tidak diberikan obat. Tapi tetangga rumah majikannya itu merasa kasihan sehingga memberikan makan dan obat,” ujarnya.
Juliana menegaskan tidak tahan atas perilaku kasar majikannya itu pada hari Kamis (21/6) kemarin saat berpura pura membuang sampah dan majikannya masih tidur membuatnya pun memutuskan kabur dari rumah majikannya itu kerumah salah satu tetangga kemudian menceritakan penganiayaan dilakukan majikannya itu kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) lalu Ketua RT melaporkan ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat.
“Aku tidak sanggup dianiaya makanya hari Kamis kemarin aku nekat kabur dari rumah majikan ku itu kerumah salah satu tetangga dan minta tolong kepada Ketua RT disini, bang,” ucap Juliana mengakhiri.
Sementara itu Ketua RT, Nasman membenarkan menerima laporan warga perihal adanya penganiayaan dialami Juliana oleh majikannya sehingga membuatnya pun langsung mengutamakan menolong korban kemudian bersama Babinsa langsung membawa korban berobat.
“Kalau kejadian penganiayaan itu saya tidak tahu karena saya menerima laporan dari masyarakat kemudian saya bersama Babinsa membawa si Juliana berobat”,ujarnya singkat.
Wartini, ibu Juliana menyatakan sama sekali tidak mengetahui Juliana dianiaya majikannya itu karena Juliana pun tidak pernah memberitahukannya.
Pada hari Minggu (24/6) pagi saat mencuci pakaian tiba tiba Boru Simangunsong datang kerumahnya dan mengajak ketempat Juliana bekerja di Kota Siantar. Dimana Boru Simangunsong itu yang duluhnya membawa Juliana bekerja dirumah majikannya tersebut.
Setiba di Kota Siantar, Juliana ditemukannya sedang berobat dirumah sakit kemudian Juliana mengaku sudah tiga kali dianiaya majikannya.
“Putri ku itu (Juliana-red) tidak pernah memberitahukan telah dianiaya. Tadi pagi Boru Simangunsong datang kerumah dan mengajak aku ketempat kerja putri ku kemudian menemukan Putri ku itu lagi diobati dirumah sakit. Saya tidak terima perilaku majikannya itu, sejak saya lahirkan putri ku ini tidak pernah saya pukuli,” ujar Wartini sembari menangis.
Kapolsek Siantar Martoba, AKP David Sinaga dikonfirmasi Senin (25/6) siang melalui HP nya menyatakan pihaknya belum ada menerima laporan pengaduan majikan menganiaya pembantunya itu.
“Saya belum tahu kejadian itu karena belum ada laporan pengaduan maupun laporan Babinkamtibmas Kelurahan Setia Negara. Begitupun saya telepon duluh Babinkamtibmas saya itu supaya dicari tahu kebenaran kejadian itu”kata David singkat. (syaf/int)