TASLABNEWS, SIMALUNGUN- Hasil foto yang diperoleh tim
gabungan Basarnar atas korban kapal tenggelam di Danau Toba dari robot bawah
air yang diturunkan, terdapat 10 jenazah . Kapal juga terlihat masih utuh dan
tidak pecah. Salah satu penampakan mayat di foto yang disampaikan Basarnas
diduga telah dikenali adalah Dika, seorang bocah 9 tahun asal Binjai yang
berada di kapal bersama enam anggota keluarganya yang lain.
gabungan Basarnar atas korban kapal tenggelam di Danau Toba dari robot bawah
air yang diturunkan, terdapat 10 jenazah . Kapal juga terlihat masih utuh dan
tidak pecah. Salah satu penampakan mayat di foto yang disampaikan Basarnas
diduga telah dikenali adalah Dika, seorang bocah 9 tahun asal Binjai yang
berada di kapal bersama enam anggota keluarganya yang lain.
Korban KM Sinar Bangun Dika semasa hidup foto bersama ibunya yang sudah terlebih dahulu ditemukan tewas di Perairan Tigaras Danau Toba. |
Orang-orang mengenali Dika karena mengenakan jaket, celana
panjang dan sepatu yang mirip dengan foto terakhir bersama ibunya, Fahrianty.
panjang dan sepatu yang mirip dengan foto terakhir bersama ibunya, Fahrianty.
Mayat Fahrianty telah lebih dulu ditemukan, tepatnya pada
hari Rabu (20/6).
hari Rabu (20/6).
Kemiripan ini antara lain diungkapkan oleh akun Facebook
Winda.
Winda.
Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Brigadir
Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, saat menggelar press release, Jumat (29/6)
sekira pukul 08.20 WIB, di Pelabuhan Tigaras, Posko Basarnas mengatakan, ROV
hanya dapat ‘melihat’ sampai jarak 2 meter.
Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, saat menggelar press release, Jumat (29/6)
sekira pukul 08.20 WIB, di Pelabuhan Tigaras, Posko Basarnas mengatakan, ROV
hanya dapat ‘melihat’ sampai jarak 2 meter.
“Kalau kapal tampak hitam saja, tetapi tali-talinya sudah
tampak jelas. Kapalnya tak pecah, tapi utuh. ROV jarak pandangnya 2 meter.
Jenazah para korban terpisah dari kapal,” kata Nugroho Budi.
tampak jelas. Kapalnya tak pecah, tapi utuh. ROV jarak pandangnya 2 meter.
Jenazah para korban terpisah dari kapal,” kata Nugroho Budi.
Korban berada di kedalaman sekitar 455 meter di luar kapal.
Sementara kapalnya ditemukan di kedalaman 420 meter.
Sementara kapalnya ditemukan di kedalaman 420 meter.
“Jadi kapalnya di atas. Sedangkan jenazah korban berada di
bawahnya. Posisinya tidak semuanya terpisah dari kapal,” tambahnya lagi.
bawahnya. Posisinya tidak semuanya terpisah dari kapal,” tambahnya lagi.
Amatan kru koran ini di Pelabuhan Tigaras, Tim Basarnas
Gabungan sudah berada di tengah perairan Danau Toba untuk melanjutkan upaya
pencarian korban dan KM Sinar Bangun.
Gabungan sudah berada di tengah perairan Danau Toba untuk melanjutkan upaya
pencarian korban dan KM Sinar Bangun.
Rencananya, pihak Basarnas akan melakukan pengangkatan
jenazah para korban dengan mempergunakan tali dan alat berat.
jenazah para korban dengan mempergunakan tali dan alat berat.
“Intinya kita angkat jenazah dulu. Kita meminta bantuan
dari kementrian, lembaga lain serta swasta,” pungkasnya.
dari kementrian, lembaga lain serta swasta,” pungkasnya.
Menurutnya, Basarnas terus berupaya mencari korban KM Sinar
Bangun di dasar Danau Toba, Sumatera Utara, tepatnya di kedalaman 450 meter.
Namun pencarian ini menghadapi sejumlah kendala.
Bangun di dasar Danau Toba, Sumatera Utara, tepatnya di kedalaman 450 meter.
Namun pencarian ini menghadapi sejumlah kendala.
Salah satu alat pencarian, Remotely Operated Underwater
Vehicle (ROV) atau robot bawah air tersangkut kabelnya. Kabel tersangkut diduga
dengan tali-tali dari KM Sinar Bangun.
Vehicle (ROV) atau robot bawah air tersangkut kabelnya. Kabel tersangkut diduga
dengan tali-tali dari KM Sinar Bangun.
“Tersangkut dengan tali-tali kapal diduga KM Sinar
Bangun. Melilit sama tali ROV ini,” kata Kepala SAR Medan sekaligus
Koordinator Tim Pencarian KM Sinar Bangun Budiawan saat dihubungi detikcom
lewat telepon, Jumat (29/6).
Bangun. Melilit sama tali ROV ini,” kata Kepala SAR Medan sekaligus
Koordinator Tim Pencarian KM Sinar Bangun Budiawan saat dihubungi detikcom
lewat telepon, Jumat (29/6).
Budiawan mengatakan, meski tersangkut ROV ini masih bisa
berfungsi memberikan visual di dasar Danau Toba. Namun sayangnya, geraknya atau
daya jelajahnya jadi sangat terbatas.
berfungsi memberikan visual di dasar Danau Toba. Namun sayangnya, geraknya atau
daya jelajahnya jadi sangat terbatas.
Budiawan mengatakan, dirinya belum mendapatkan informasi
lanjutan apakah ROV yang kabelnya tersangkut ini sudah terlepas. Dia berharap
kabelnya bisa lepas agar alat ini memaksimalkan upaya pencarian.
lanjutan apakah ROV yang kabelnya tersangkut ini sudah terlepas. Dia berharap
kabelnya bisa lepas agar alat ini memaksimalkan upaya pencarian.
“Tapi dia mudah-mudahan juga masih bekerja. Kan nggak putus. Kalau
terlepas bisa bergerak lagi ke mana mana. Ini kan terlilit, gerakannya jadi terbatas.
Berbelit-belit kabelnya karena mencari korban,” ucapnya.
terlepas bisa bergerak lagi ke mana mana. Ini kan terlilit, gerakannya jadi terbatas.
Berbelit-belit kabelnya karena mencari korban,” ucapnya.
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi
sebelumnya juga menyampaikan sejumlah kendala dalam proses SAR korban KM Sinar
Bangun di dasar Danau Toba ini. Selain kedalamannya yang mencapai 450 meter,
jarak pandang juga sangat terbatas.
sebelumnya juga menyampaikan sejumlah kendala dalam proses SAR korban KM Sinar
Bangun di dasar Danau Toba ini. Selain kedalamannya yang mencapai 450 meter,
jarak pandang juga sangat terbatas.
“Jadi lokasi penemuan itu berserakan kalau saya melihat
kamera tersebut. Kapalnya sendiri belum terlihat, tapi talinya sendiri sudah
terlihat karena keterbatasan, jarak pandang di dasar itu sangat pendek,”
kata Syaugi. (syaf/int)
kamera tersebut. Kapalnya sendiri belum terlihat, tapi talinya sendiri sudah
terlihat karena keterbatasan, jarak pandang di dasar itu sangat pendek,”
kata Syaugi. (syaf/int)