TASLABNEWS, ASAHAN– Puluhan massa menilai Panwaslu Kabupaten Asahan tak adil, dan pengecut karena tak berani proses Paslon No urut 2 Djoss dalam dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Djoss dengan pengurus Abdesi dalam pertemuan Djoss dengan puluhan kepala desa yang diduga difasilitasi oleh pihak Abdesi, Selasa (5/6/2018) lalu.
Massa yang berdemo memanjat pagar kantor Panwas Asahan. |
Hal itu diteriakkan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Asahan, Selasa (19/6) saat demonstrasi di kantor Panwas Asahan.
Massa juga mendesak polisi segera menangkap Ketua Apdesi Asahan Sujud Prayetno karena telah ditetapkan bersalah dan melanggar aturan dalam pertuan tersebut.
Adi Chandra Pranata selaku kordinator lapangan (Gempa Asahan) di depan kantor Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Asahan Jalan Marah Rusli No 2 Kisaran Kabupaten Asahan .Selasa (19/6) mengatakan sangat menyayangkan kinerja Panwas Asahan.
“Berdasarkan pemeriksaan dari laporan nomor : 002/LP/kab/02.09/VI/2018 oleh panwas kami menilai panwas tak Adil kerena hanya menindak tegas pihak Aodesi, seharusnya pihak Djoss juga dipanggil dan ditindak terkait dugaan politik praktis,” kata Adi Chandra.
Pantauan Taslabnews, sejumlah anggota Polres bersenjata lengkap dan berpakaian sipil turut berada di lokasi demo, mass sempat berusa membakar ban bekas namun ban sempat di amankan pihak kepolisian.
Dari pukul 13.00 WIB hingga Pukul 15.20 WIB massa juga belum dapat hak jawab (mendapat jawaban) dari pihak panwas.
Massa berjanji akan mendatangkan massa lebih banyak lagi sebelum pemilu jika Djarot tak dipanggil panwas. (syaf)