TASLABNEWS, SIANTAR- Aksi unjuk rasa yang digelar aliansi
pedagang Balairung, Kaki lima
dan Kios temple (Balimpel) memanas. Beberapa orang sempat diamankan polisi
karena dituduh sebagai provokator. Beberapa pedagang mengaku dipukul dan
diseret-seret petugas yang mengawal untuk rasa.
Para pedagang yang menggelar aksi unjukrasa masuk ke kantor Walikota Pematangsiantar. |
lanjutan menolak rencana revitalisasi balairung Pasar Horas, Selasa (8/5)
semula diduga hendak kembali memblokir jalan Sutomo, seperti aksi sehari
sebelumnya. Namun upaya pemblokiran itu dilarang petugas kepolisian, yang
mengakibatkan terjadinya bentrok antara pedagang dan polisi yang menghalangi
upaya pemblokiran.
Kantor Walikota Siantar. Mereka mendesak Walikota Siantar membatalkan
revitalisasi yang disebutkan pedagang hanya akan memiskinkan pedagang.
kemarahannya ketika pintu gerbang kantor Walikota ditutup. Mereka kemudian
mendorong secara paksa, sehingga pintu gerbang tumbang. Kemarahan mereka
dilampiaskan dengan melempari gedung kantor Walikota dengan tomat busuk.
Sejumlah petugas tak bisa menghindari percikan pecahan tomat yang pecah di
dinding kantor.
berusaha menerobos pengamanan Satpol PP hingga berhasil ke tangga di dalam
gedung. Hanya saja upaya itu kembali mengundang kemarahan massa lantaran disana sejumlah Satpol PP yang
bersiaga berusaha menghalangi mereka hingga akhirnya terjadi saling dorong
mendorong. Disana, salah seorang mahasiswa Jonathan Siregar tercampak dari anak
tangga, hingga mengalami luka-luka
dibagian kaki dan kepala. Sekitar dua orang lainnya juga sempat pingsan.
BACA BERITA TERKAIT
https://www.taslabnews.com/2018/04/pedagang-pasar-horas-walikota-adalah.html
https://www.taslabnews.com/2018/05/pedagang-di-siantar-blokir-jalan-sutomo.html
depan kantor Walikota sekitar 4 jam. Namun Walikota maupun jajarannya tak ada
yang menerima pedagang. Atas sikap Walikota itu, pedagang dan mahasiswa menilai
Hefriansyah pemimpin yang takut berhadapan dengan warganya.
bertemu. Hefriansyah seorang pemimpin yang mengabaikan keberadaan
pedagang,” kata David Marpaung, sembari meminta kepada para pedagang dan
mahasiswa untuk mundur untuk memberikan ‘hadiah’ tomat.
dan mahasiswa melempari gedung kantor Walikota dengan tomat busuk. Aksi ini
sekaligus akhir dari unjuk rasa di depan gedung kantor Walikota. Setelah massa bubar, Satpol PP
bersama tim Damkar langsung membersihkan dinding tersebut dengan menyemprotkannya
menggunakan air dari mobil Damkar.
Para pedagang menggelar orasi di depan kantor Walikota Pematangsiantar. |
Provokator
Sutomo, Kecamatan Siantar Barat, diamankan ke ruangan Sat Intelkan Polres
Pematangsiantar. Warga Jalan Enggang, Kecamatan Siantar Barat itu dituduh
sebagai provokator yang menyebabkan kericuhan saat berunjuk rasa berlangsung,
Selasa (8/5).
ditujukan kepadanya. Pengakuannya, saat terjadinya unjuk rasa, Ia datang dari
lantai dua gedung Pasar Horas ke tempat kerumunan massa hanya untuk melihat-lihat.
melihat demo itu,” tuturnya.
pedagang yang didominasi kaum ibu mendatangi Polres Pematangsiantar. Mereka pun
disambut langsung Kasat Intelkan AKP Sucipto Samosir.
berdialog dengan para pedagang itu. Sucipto dengan seksama mendengarkan
penuturan yang dilontarkan pedagang.
yang dibagikan untuk pedagang itu banyak yang sama. 1 nomor bisa sampai 3
pedagang yang dapat,” kata boru Napitupulu, pedagang yang mengaku sudah 10
tahun berjualan di Pasar Horas.
nomor 10. Selain saya, ada juga kawan kawan yang mendapat nomor 10. Kalau
begitu berarti kami pedagang yang dilaga,” terangnya.
pernyataan tertulis di dalam secarik kertas. Evan diarahkan untuk membuat
pernyataan sikap yang selanjutnya diserahkan kepada Walikota Pematangsiantar
Hefriansyah.
tersebut, Evan bersama pedagang yang lain meninggalkan Polres Pematangsiantar.
Rencananya, mereka akan kembali berunjuk rasa di kantor Walikota menyusul teman
mereka yang telah berada di sana.
yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
Siantar-Simalungun dan sejumlah pedagang mendatangi Mapolres Pematangsiantar.
Mereka menuntut agar Kepolisian membebaskan rekan mereka yang diamankan
petugas.
kenapa Polisi memukul dan menendang saudara kami,” ucap orator aksi,
Selasa sore hari.
kepada massa
yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Pasar Horas. Maka dari itu, massa menegaskan akan
‘perang’ dengan polisi jika tuntutan mereka tidak diindahkan.
polisi melakukan pengamanan ketat. Puluhan petugas gabungan terlihat berpencar
di antara kerumunan massa.
menyambangi pengunjuk rasa. Bersama petugas, terlihat seorang pemuda mengenakan
kaos merah yang diketahui sebelumnya diamankan petugas.
Ia diamankan petugas saat berunjuk rasa di Pasar Horas.
tidak ada melakukan penangkapan. Kami bersama bapak Polisi sedang berdialog
menyelesaikan persoalan secara persuasif,” ucap pria berbaju merah dengan
menggunakan toa yang dibawa pengunjuk rasa. (mo/syaf)