TASLABNEWS, SIDIMPUAN-Diduga hendak menculik seorang anak berusia 6 tahun, Zulkipli
Pohan (26) pasrah diboyong ke Markas Polres Kota Padangsidimpuan (Psp) dihajar
warga.
Pohan (26) pasrah diboyong ke Markas Polres Kota Padangsidimpuan (Psp) dihajar
warga.
Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi di rumah AH
(6) bocah yang diduga hendak diculik tepatnya di rumahnya di Gang Melati XI,
Jalan Sutan Soripada Mulia, Kelurahan Tanobato, Kecamatan Psp Utara, Kota Psp.
(6) bocah yang diduga hendak diculik tepatnya di rumahnya di Gang Melati XI,
Jalan Sutan Soripada Mulia, Kelurahan Tanobato, Kecamatan Psp Utara, Kota Psp.
Informasi yang dihimpun, Zulkipli alias Said merupakan
warga Janji Bangun, Kelurahan Timbangan, kecamatan yang sama. Biasanya, pemuda
yang berkepala plontos ini diketahui sebagai tukang parkir di kawasan Pasar
Inpres Sadabuan. Begitu juga dengan kondisinya, orang menganggap pria ini
memiliki gangguan mental akibat obat-obatan.
warga Janji Bangun, Kelurahan Timbangan, kecamatan yang sama. Biasanya, pemuda
yang berkepala plontos ini diketahui sebagai tukang parkir di kawasan Pasar
Inpres Sadabuan. Begitu juga dengan kondisinya, orang menganggap pria ini
memiliki gangguan mental akibat obat-obatan.
Senin 30/4) itu,
ia berada di Gang Melati. Beberapa rumah warga disambanginya. Bahkan, pria ini
merusak jemuran warga dan mengambil pakaian yang terjemur. Namun, warga yang
melarang malah dibentak dan mengaku telah mendapat izin dari empunya.
ia berada di Gang Melati. Beberapa rumah warga disambanginya. Bahkan, pria ini
merusak jemuran warga dan mengambil pakaian yang terjemur. Namun, warga yang
melarang malah dibentak dan mengaku telah mendapat izin dari empunya.
Selanjutnya pria ini, kata warga setempat, sebentar
singgah di warung kopi yang berada di permukiman padat ini. Di sana
ia mengamati korban yang tengah bermain. Tak berselang lama, ia pun mendekati
anak tersebut dan mengoleskan sejenis lem pada hidung korban dan mengangkat
tubuh anak dari Jamil Harahap dan Bidasari Siregar itu.
singgah di warung kopi yang berada di permukiman padat ini. Di sana
ia mengamati korban yang tengah bermain. Tak berselang lama, ia pun mendekati
anak tersebut dan mengoleskan sejenis lem pada hidung korban dan mengangkat
tubuh anak dari Jamil Harahap dan Bidasari Siregar itu.
Melihat hal itu, Bidasari pun bergegas menghalau dan
menanyakan perihal tingkah pemuda itu sehingga beraninya membawa anaknya
tersebut. Anehnya, dengan santai, pelaku bahkan mengaku akan menjualnya.
menanyakan perihal tingkah pemuda itu sehingga beraninya membawa anaknya
tersebut. Anehnya, dengan santai, pelaku bahkan mengaku akan menjualnya.
“Kenapa dibawa? Mau saya jual, dipekerjakan cari manjal,
katanya,” ulas Bidasari seperti yang diteruskan Kaur Humas Polres Kota Psp,
Iptu Maria Marpaung, Selasa (1/5).
katanya,” ulas Bidasari seperti yang diteruskan Kaur Humas Polres Kota Psp,
Iptu Maria Marpaung, Selasa (1/5).
Warga yang mulai resah pun kemudian berduyun, dan AH,
bocah 6 tahun itu kembali dalam dekapan Bidasari. Pemuda itu pun akhirnya babak
belur dimassa sebelum akhirnya diamankan polisi ke Mapolres Kota Psp.
bocah 6 tahun itu kembali dalam dekapan Bidasari. Pemuda itu pun akhirnya babak
belur dimassa sebelum akhirnya diamankan polisi ke Mapolres Kota Psp.
Menurut Iptu Maria, dari penyidikan yang dilakukan, dan
dari pertanyaan yang dilemparkan. Pelaku masih dapat menjawabnya dengan lurus.
Dari itu juga katanya, status tidak waras atau gangguan kejiwaan pada pelaku
masih diragukan.
dari pertanyaan yang dilemparkan. Pelaku masih dapat menjawabnya dengan lurus.
Dari itu juga katanya, status tidak waras atau gangguan kejiwaan pada pelaku
masih diragukan.
“Yang mengeluarkan itu kan ada dokter. Dokterlah yang menyatakan
apakah dia gila atau waras. Tapi sementara dari yang kita tanya, bisanya dia
menjawab pertanyaan itu,” pungkasnya.
apakah dia gila atau waras. Tapi sementara dari yang kita tanya, bisanya dia
menjawab pertanyaan itu,” pungkasnya.
Kemudian, menurut Akbar, tokoh masyarakat Lingkungan IV,
Janji Bangun, Kelurahan Timbangan, Ayah Zulkipli, Syahruddin Pohan juga dikenal
masyarakat merupakan orang dengan gangguan kejiwaan. Dan itu sudah berlangsung
lama. Sementara Zulkipli, katanya, baru dua tahun terakhir ini semenjak
ditinggal mati sang ibu. Sepanjang itu, pemuda ini mulai ketergantungan dengan
lem untuk dihisap.
Janji Bangun, Kelurahan Timbangan, Ayah Zulkipli, Syahruddin Pohan juga dikenal
masyarakat merupakan orang dengan gangguan kejiwaan. Dan itu sudah berlangsung
lama. Sementara Zulkipli, katanya, baru dua tahun terakhir ini semenjak
ditinggal mati sang ibu. Sepanjang itu, pemuda ini mulai ketergantungan dengan
lem untuk dihisap.
“Memang sudah ada agak-agak gak normal sejak lahir. Tapi
sejak meninggal ibunya ini, dia juga sering ngisap lem, bawaannya halusinasi
terus,” kata Akbar menjelaskan pekerja pemuda yang dituduh sebagai penculik ini
tak menentu, kadang parkir dan mencari barang bekas. (syaf/int)
sejak meninggal ibunya ini, dia juga sering ngisap lem, bawaannya halusinasi
terus,” kata Akbar menjelaskan pekerja pemuda yang dituduh sebagai penculik ini
tak menentu, kadang parkir dan mencari barang bekas. (syaf/int)
n Pelaku yang diduga melakukan penculikan diamankan warga
Gang Melati XI, Kelurahan Tano Bato, Psp Utara, Kota Psp.
Gang Melati XI, Kelurahan Tano Bato, Psp Utara, Kota Psp.
Ist/Metro Tabagsel