TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Dalam menjelang lebaran 2018, Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai akan mencabut izin usaha setiap agen dan pangkalan yang menjual gas elpiji ukuran 3 kilogram diatas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp16.000 per tabung.
Hal itu dilakukan sekaligus untuk menjaga ketersediaan atau stok Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) selama Ramadhan hingga lebaran 2018, Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H/2018 M.
“Biasanya, setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri maupun hari-hari besar keagamaan lainnya, kebutuhan akan gas elpiji cendrung meningkat. Untuk itu, pemerintah harus berusaha menjaga ketersediaan gas guna memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya gas melon ukuran 3 kg yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Kita tidak menghendaki adanya keresahan di masyarakat dalam menyambut maupun selama merayakan Hari Raya Idul Fitri 1439 H akibat sulit dan langkanya mendapatkan gas LPG ukuran 3 kg. Oleh karena itu, kita akan melakukan tindakan tegas berupa pencabutan izin usaha bagi setiap agen dan pangkalan yang menjual gas elpiji bersubsidi tersebut melebihi dari HET yakni sebesar Rp16.000 per tabung”, ujar Walikota Tanjungbalai H M Syahrial,SH,MH usai melakukan inspeksi mendadak ke salah satu Agen LPG 3 kg di Jalan M Abbas, Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Rabu (30/5).
Menurut Walikota H M Syahrial,SH,MH, guna menjaga dan memastikan ketersediaan gas LPG bersubsidi tersebut dipasaran, Pemko Tanjungbalai telah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina serta instansi terkait lainnya. Katanya, koordinasi tersebut terkait dengan ketersediaan, pengawasan serta pencegahan terjadinya penyimpangan dalam penyaluran gas LPG ukuran 3 kg tersebut dipasaran.
Pada kesempatan itu, Walikota juga menghimbau seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Tanjungbalai agar tidak mempergunakan gas LPG 3 kg yang khusus diperuntukkan bagi masyarakat miskin atau kurang mampu. Soalnya, imbuhnya, Pertamina telah menyediakan gas LPG ukuran 5,5 kg atau Brigt Gas menggunakan Bright Gas 5,5 kg karena LPG bersubsidi 3 kg diperuntukkan bagi PNS dan masyarakat ekonomi menengah ke atas.
Sementara itu, Dra Darul Yana Siregar, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Setdako Tanjungbalai menginformasikan, bahwa saat ini di Kota Tanjungbalai ada empat agen penyalur LPG ukuran 3 kg dengan membawahi sebanyak 117 pangkalan dan 4 outlet. Dengan kuota sebanyak 560 tabung per hari per agen, diyakini ketersediaan gas bersubsidi itu akan mencukupi kebutuhan seluruh warga kurang mampu selama menjelang maupun saat lebaran 2018, Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439 H/ 2018 M.
“Asal penyalurannya tepat sasaran atau tidak menyimpang, kebutuhan masyarakat akan gas LPG ukuran 3 kg akan terpenuhi”, pungkas Dra Darul Yana Siregar. (ign/syaf)