TASLABNEWS, KISARAN- Memasuki hari kedua bulan Ramadan, harga daging sapi dan sembako masih normal. Hingga kemarin, harga daging sapi di tingkat eceran masih berkisar Rp110 ribu per kilogram.
(muhammad yunus/TASLABNEWS.COM)
Penjual daging di pasar tradisional di Asahan. Hari kedua ramadhan harga daging sapi masih stabil. |
“Harga daging masih normal, Bang. Biasa-biasa aja nggak ada kenaikan,” kata Haji Udin, pedagang daging di Pasar Inpres Kisaran, Jumat (18/5).
Meski sudah menjadi tradisi bagi masyarakat mengkonsumsi daging menjelang dan saat puasa, Udin mengaku permintaan saat ini normal. Haya saja ketika satu hari menjelang puasa pertama, permintaan daging dari konsumen hingga dua kali lipat.
“Kalau sekarang harga normal dan permintaan juga normal. Biasa-biasa saja, ramainya kemarin waktu sehari sebelum puasa saja. Sekarang kebanyakan pembeli banyak dari langganan,” tambahnya.
Kendati tidak adanya operasi pangan dari Pemkab Asahan maupun lembaga terkait, akan tetapi harga sejumlah bahan pokok masih normal atau stabil.
Harga cabai merah relatif stabil. Berkisar Rp30 ribu per kilogram. Harga ini mengalami penurunan jika dibandingkan minggu lalu yakni Rp40 ribu per kilogram.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Inpres, Boru Silaban, cabai yang mereka jual berasal dari wilayah Tanah Karo.
“Kalau cabai yang kami jual, kami ambil dari agen yang datang ke sini. Biasanya dari Berastagi, Tanah Karo. Harganya bisa naik turun tergantung faktor ongkos angkut dan cuaca,” kata Boru Silaban.
Saat ini, cabai merah yang dikonsumsi masyarakat ada dua jenis. Cabai gunung yang memiliki tekstur rasa lebih pedas dijual dengan harga Rp50 ribu per kilogram. Sementara cabai kampung dijual Rp30-40 ribu per kilogram.
“Biasanya masyarakat lebih memilih cabai lokal atau kampung karena harganya lebih murah,” ujarnya.
Sementara itu, baik bawang merah maupun bawang putih, juga normal, Rp20 ribu per kilogram. Begitu juga harga tomat dan jenis sayuran lainnya. Sementara itu, harga ayam potong Rp20 ribu per kilogram.
Berbeda halnya dengan beras dengan kualitas sedang (IR 64) sedikit mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp10.500 per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram. Kebijakan impor terhadap beras ini ditenggarai menjadi penyebab merangkaknya harga beras.