TASLABNEWS, ASAHAN– Sebanyak tiga unit rumah di Dusun 1, Desa Ledong Barat, Kecamatan Aek Ledong, Kabupaten Asahan terbakar, Kamis dini hari (17/5) sekira pukul 01.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja, pemilik rumah sempat pingsan begitu mengetahui rumahnya di lalap si jago merah.
Salah seorang korban kebakaran di Aek Ledong Asahan pingsan dan ditenangkan warga. |
Rumah yang menjadi korban si jago merah tersebut masing-masing milik Samikem (47) dan Sukesi (70) dan Misnah
Informasi dihimpun, malam itu warga kaget begitu mendengar suara jeritan seorang wanita. Kebetulan malam itu, sebagian warga masih terbagun sembari menunggu sahur (puasa pertama). Warga kemudian ke luar dan melihat Sukesi dan Samikem (pemilik rumah, red) panik sembari menjerit minta tolong.
Melihat api sudah mulai marak, sebagian warga mencoba memadamkan api seadanya. Sementara sebagian lagi melapor peristiwa tersebut ke pemadam kebakaran.
Penyebab kebakaran disebut-sebut diduga karena hubungan arus pendek.
Menurut warga, api pertamakali muncul dari rumah Sumikem dan anaknya. Warga berusaha memadamkan api. Tidak lama kemudian, mobil pemadam tiba di lokasi.
“Penyebab kebaran belum tau, tapi bisa saja dari kompor. Kemungkinan masak untuk persiapan sahur,” kata salah seorang warga.
Pantauan wartawan, Samikem sempat pingsan karena musibah yang menimpa dirinya dan anaknya. Sementara sejumlah masyarakat menyesalkan karena mobil pemadam kebakaran lama turun ke lokasi. Mereka berharap, ke depan hendaknya instansi terkait membuat pos pemadam kebakaran di kecamatan yang berbatasan dengan Labura tersebut.
Masyarakat dibantu mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Labuhanbatu Utara (Labura) mencoba menjinakkan api. Namun bangunan yang terbuat dari papan serta keterbatasan yang dimiliki membuat api melahap rumah korban.
Peristiwa ini dibenarkan Camat Aek Ledong Panusunan Rambe SH. “Benar, ada dua rumah warga yang terbakar. Pemilik rumah itu dua-duanya sudah janda, yakni Sukesi (70) dan Samikem (47). Rumah Sukesi terbakar total. Sedangkan rumah Samikem sekitar 50 persen. Kami dan warga sudah memberikan bantuan berupa sembako,” kata Camat.
Sementara Riki Hendrawan warga sekaligus Wakil Sekretris Umum DPP Lingkar Mahasiswa Asahan menyesalkan karena mobil pemadam kebakaran dari Asahan tidak ada yang turun ke lokasi.
“Sangat disayangkan, Kabupaten Asahan yang sudah lahir cukup lama, namun pos damkar sangat minim. Kebakaran di sini minim bantuan. Sangat berbanding terbalik dengan kabupaten tetangga. Meski di usia masih muda, namun sudah mampu membuat pos pemadam di setiap kecamatan,” sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Faisal Fariz (28) warga Dusun II Desa Ledong Timur, Kecamatan Aek Ledong. Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sumut itu berharap Pemkab Asahan memperhatikan kondisi di lapangan terlebih wilayah ujung Pemkab Asahan.
Beberapa waktu lalu, di desa itu juga terjadi musibah yang mengakibatkan belasan rumah mengalami rusak berat dan ringan. Hal itu dikarenakan terjadinya hujan deras diiringi angin puting beliung. Akibatnya, sejumlah kap atap rumah warga ‘terbang’ berikut sengnya. (nus/syaf)