Wahyu anak Asahan yang jadi korban begal di Siantar. |
Akibat kejadian itu, Wahyu mengaku mengalami kerugian total sebesar Rp2,5 juta.
Menurut Wahyu, malam itu dia baru saja dari datang dari Kisaran dengan tujuan ke rumah temannya yang berada di Karang Sari Permai, Kabupaten Simalungun.
Namun, saat melintas di Jalan Rondahaim, pesis di Persimpangan Kantor Dinas Kebersihan, tiba-tiba saja kreta Honda Supra X 125, BK 4903 VAH, yang ditungganginya mogok.
“Kereta ku mogok tiba-tiba bang. Ku parkirkan lah di simpang ini. Setelah aku cek, ternyata minyak banjir dari karburator. Gak bisa lagi hidup kereta ku bang,” cerita Wahyu, Sabtu (5/5) sekira pukul 04.00 Wib.
Lebih kurang 5 menit dia memeriksa kretanya tersebut, dari arah kawasan Pondok Sayur, tiba-tiba muncul 2 pria yang mengendarai Honda Beat. Mereka menghampiri Wahyu dan berlagak seperti oknum polisi.
“Datang 2 orang tiba-tiba menemui aku, naik Honda Beat warna hitam, badannya besar kayak polisi ku tengok bang,” lanjut Wahyu menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya.
Menurut Wahyu, begitu mendekat, salah satu dari 2 pria itu kemudian membentaknya.
“Ngapain kau di sini? Mau mencuri kau ya? Sini ku periksa tas mu, bawa narkoba kau mungkin. Aku orang kampung ini biar tau kau!” Sergah pria tersebut, seperti dituturkan Wahyu kembali.
Karena tak merasa curiga dan tak mungkin melawan, Wahyu pun langsung membiarkan kedua orang itu menggeledah tubuhnya dan memeriksa tas yang dibawanya.
“Ku kasih aja la bang aku digeledah orang itu. Tas ku diperiksa, dompet ku ada uangnya Rp750 ribu dan HP Android Samsung ku diambil mereka. Alasannya mau dibawa ke kepala desa,” ujarnya.
Menurut Wahyu, kedua pria itu bahkan sempat mendorong kretanya yang mogok. Beruntung, saat bersamaan ada orang yang melintas. Alhasil kedua pria itu membatalkan niat mereka melarikan kreta milik Wahyu.
“Ini lah uang ku tinggal. Cuma disisakan orang itu Rp28 ribu lagi,” kesal Wahyu.
Meski begitu, ketika diarahkan agar membuat laporan Ke Mapolsek Siantar Martoba yang hanya berjarak 200 meter dari lokasi kejadian, Wahyu malah tak bersedia.
“Percuma aja lah melapor bang. Wajah kedua pelaku itu gak jelas kali ku lihat bang. Aku pun bukan orang sini. Memang sudah nasib ku lah bang. Yang penting aku gak kenapa-kenapa, kereta ku selamat,” ketusnya pasrah. (syaf/int)