TASLABNEWS, NIAS-Nasib naas dialami Faogoasa Ndraha (47)
alias Sibaya Mareti dan Felix Falukhata Ndraha (16). Kedua warga Nias itu tewas
disambar petir saat duduk di warung, Rabu (2/5).
alias Sibaya Mareti dan Felix Falukhata Ndraha (16). Kedua warga Nias itu tewas
disambar petir saat duduk di warung, Rabu (2/5).
Warga berusaha menyelamatkan korban tewas di sambar petir di Nias. |
Informasi diperoleh Faogoasa merupakan
warga Desa Lahemo, dan Felix warga Desa Nifalo’o Lauru, Kecamatan Gido,
Kabupaten Nias.
warga Desa Lahemo, dan Felix warga Desa Nifalo’o Lauru, Kecamatan Gido,
Kabupaten Nias.
Pengakuan dari beberapa warga, penyebab
peristiwa itu akibat handphone yang digunakan salah satu korban disambar petir.
Selain kedua korban tewas, Viktor Ndraha juga warga Desa Nifalo’o Lauru,
Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, mengalami luka cukup serius akibat disambar
petir. Kini, bocah berusia 6 tahun tersebut dirawat di RSUD Gunungsitoli.
peristiwa itu akibat handphone yang digunakan salah satu korban disambar petir.
Selain kedua korban tewas, Viktor Ndraha juga warga Desa Nifalo’o Lauru,
Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, mengalami luka cukup serius akibat disambar
petir. Kini, bocah berusia 6 tahun tersebut dirawat di RSUD Gunungsitoli.
Kepala Desa Nifalo’o Lauru Elikana Ndraha (51) saat dihubungi
wartawan mengaku, jika salah satu korban bernama Felix Falukhata Ndraha (16)
merupakan pelajar kelas tiga SMP adalah anak kandungnya, dan peristiwa ini
terjadi di salah satu warung tak jauh dari rumahnya.
wartawan mengaku, jika salah satu korban bernama Felix Falukhata Ndraha (16)
merupakan pelajar kelas tiga SMP adalah anak kandungnya, dan peristiwa ini
terjadi di salah satu warung tak jauh dari rumahnya.
“Anak saya ini pergi menonton orang main volly di depan warung tak
jauh dari rumah, saya lihat dia membawa Hp dan ditelinganya ada headset. Ibunya
sempat melarangnya pergi karena situasi hujan gerimis, namun dia tetap pergi,”
jelas Kades yang mengaku korban lainnya masih termasuk keluarganya.
jauh dari rumah, saya lihat dia membawa Hp dan ditelinganya ada headset. Ibunya
sempat melarangnya pergi karena situasi hujan gerimis, namun dia tetap pergi,”
jelas Kades yang mengaku korban lainnya masih termasuk keluarganya.
Hanya berselang lima belas menit saat anaknya
pergi dari rumah, lanjut Kades, petir yang merenggut nyawa anaknya itu
menyambar warung.
pergi dari rumah, lanjut Kades, petir yang merenggut nyawa anaknya itu
menyambar warung.
“Setelah suara petir saya mendengar teriakan orang, saya datangi
warung itu, saya melihat anak saya sudah menghitam, ditelinganya masih ada
headset dan Hp yang digunakan tercampak tak jauh dari tubuhnya. Beberapa warga
sempat berusaha menolong dengan mengubur dilumpur, namun usaha ini tidak
berhasil, dan akhirnya kedua korban ini meninggal dunia,” beber Kades.
warung itu, saya melihat anak saya sudah menghitam, ditelinganya masih ada
headset dan Hp yang digunakan tercampak tak jauh dari tubuhnya. Beberapa warga
sempat berusaha menolong dengan mengubur dilumpur, namun usaha ini tidak
berhasil, dan akhirnya kedua korban ini meninggal dunia,” beber Kades.
Sementara itu, Kapolsek Gido Iptu Khamzar Gea membenarkan,
penyebab kedua korban tewas diduga akibat disambar petir.
penyebab kedua korban tewas diduga akibat disambar petir.
“Kejadiannya kemarin sekitar pukul 16.00
WIB. Kedua orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang anak-anak berumur
enam tahun mengalami luka berat. Kita sudah melakukan olah TKP, dan VER
terhadap korban, wawancarai saksi-saksi di TKP. Dugaan sementara korban
meninggal dunia akibat tersambar petir,” terang Kapolsek. (syaf/int)
WIB. Kedua orang dinyatakan meninggal dunia dan satu orang anak-anak berumur
enam tahun mengalami luka berat. Kita sudah melakukan olah TKP, dan VER
terhadap korban, wawancarai saksi-saksi di TKP. Dugaan sementara korban
meninggal dunia akibat tersambar petir,” terang Kapolsek. (syaf/int)