TASLABNEWS, KISARAN- Dinas Koperasi dan Perdagangan (Kopdag) sebagai penanggungjawab terhadap pengelolaan Pasar Inpres Kisaran diminta tegas terhadap tata kelola di pasar tersebut khususnya di lantai II yang saat ini kosong atau tidak ditempati pedagang. Sejumlah fasilitas seperti pintu kios dan lampu banyak yang hilang.
Kondisi Lantai II Pasar Inpres Kisaran yang sepi akibat banyaknya pedagang yang tutup karena bangkrut akibat sepinya pembeli. |
Amatan wartawan, Senin (16/4) di lantai II Pasar Inpres Kisaran hanya terdapat dua pedagang yang berjualan. Kondisi serupa tampak di dilantai III yang mulanya disediakan sebagai lahan parkir terlihat kosong. Sebab baik pedagang maupun pembeli lebih memilih memarkirkan kendaraannya di lantai bawah.
Selain banyak kios yang sudah tak lagi berpintu, aroma tak sedap seperti bau pesing tercium menyengat di sepanjang lorong kios bahkan di beberapa tempat terdapat kotoran manusia yang sudah mongering.
Menurut salah seorang pedagang, kondisi tersebut sudah lama berlangsung sejak pembeli enggan naik ke atas. Akibatnya banyak pedagang yang tidak laku jualannya karena sepinya pengunjung yang naik ke lantai II.
Satu per satu pemilik kios gulung tikar dan menutup usaha mereka. Sedangkan beberapa pedagang di antaranya memilih menyewa kios di lantai bawah.
“Mulanya di lantai atas banyak yang jualan, karena pembeli gak ada yang naik ke atas jadi mereka rugi karena gak ada yang beli. Akhirnya pada tutup semua. Nggak jualan lagi di atas,” kata salah seorang pedagang.
Menurut sumber, selain tak ada pedagang, kondisi itu dimanfaatkan oleh sebagian orang di salah satu lorong pasar di Lantai II untuk melakukan hal negatif seperti narkoba, dan berjudi.
“Mau juga bang. Karena kalau sudah sore kan sepi. Make (narkoba) lah orang itu, kalau main kartu udah hampir tiap hari lah,” ujarnya.
Sayang, ketika masalah ini hendak dikonfirmasi kepada Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan (Kopdag) Kabupaten Asahan, Witoyo belum memberikan jawaban.
“Bentar lagi ya, saya masih rapat,” kata Witoyo melalui telepon.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Asahan Rahmad Hidayat Siregar mengatakan, pihaknya sudah mengetahui informasi tersebut dari dinas terkait.
“Begini, kami sudah tanyakan hal itu sama Dinas Kopdag. Jawabannya mereka sudah beberapa kali memusyawarahkan hal itu sama pedagang. Kendalanya, waktu awal-awal dibuka parkir untuk pedagang dan pembeli berada di atas, tapi banyak yang gak mau naik karena mayoritas pembeli ibu-ibu. Katanya pembeli takut naik. Selanjutnya mereka parkir dan belanja di lantai bawah. Makanya pembeli di atas sepi,” kata Hidayat.
Saat ini Dinas Koperasi dan Perdagangan (kopdag) merencanakan untuk menghidupkan kembali Pasar Inpres khususnya di Lantai II dan III. Caranya dengan menjadikan kawasan tersebut sebagai lokasi kuliner (food court) dan wahana permainan anak-anak.
“Jadi ke depan ada rencana Kopdag untuk menjadikan lahan parkir yang di atas itu sebagai lokasi jajanan makanan dan wahana bermain anak-anak. Dengan catatan pedagang harus daftar ke Dinas Kopdag. Kalau masalah administrasi bisa diurus belakangan, yang penting pedagang daftar dulu biar di inventarisir,” ujarnya. (dhan/syaf)