TASLABNEWS, LABUHANBATU– Entah apa yang ada dipikiran
remaja berinisial DMS (19) ini. Ia nekad mencabuli lima murid SD dan satu siswi SMP. Akibat
ulahnya kini tersangka harus berurusan dengan polisi.
remaja berinisial DMS (19) ini. Ia nekad mencabuli lima murid SD dan satu siswi SMP. Akibat
ulahnya kini tersangka harus berurusan dengan polisi.
Tersangka pelaku cabul terhadap 5 murid SD dan 1 siswi SMP di Labuhanbatu saat diperiksa polisi. |
Informasi diperoleh, tersangka merupakan warga Kelurahan
Balai Desa, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. Pelaku diamankan
warga saat hendak melakukan aksinya terhadap salah seorang korban, Selasa (3/4)
di Jalan Balai Desa. Selanjutnya, pelaku dilaporkan dan diserahkan ke kantor
Polres Labuhanbatu, dengan dugaan melakukan pelecehan seksual terhadap anak di
bawah umur.
Balai Desa, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu. Pelaku diamankan
warga saat hendak melakukan aksinya terhadap salah seorang korban, Selasa (3/4)
di Jalan Balai Desa. Selanjutnya, pelaku dilaporkan dan diserahkan ke kantor
Polres Labuhanbatu, dengan dugaan melakukan pelecehan seksual terhadap anak di
bawah umur.
“Korban dia (DMS) sudah enam orang dan semuanya
masih anak-anak. Murid SD orang dan siswa SMP 1 orang. Itu
pengakuan dia (pelaku) sama kami. Katanya sudah ada enam orang korban dia. Tapi
yang empat orang itu tak mau membuat laporan ke polisi,” kata Sy, orang
tua salah satu korban kepada Metro Asahan, Selasa (3/4) di depan ruang UPPA
Polres Labuhanbatu.
masih anak-anak. Murid SD orang dan siswa SMP 1 orang. Itu
pengakuan dia (pelaku) sama kami. Katanya sudah ada enam orang korban dia. Tapi
yang empat orang itu tak mau membuat laporan ke polisi,” kata Sy, orang
tua salah satu korban kepada Metro Asahan, Selasa (3/4) di depan ruang UPPA
Polres Labuhanbatu.
Pelecehan seksual itu dialami anaknya sebut saja Mawar,
dengan cara pelaku meraba bagian tubuh sensitif korban. Kejadian itu dilakukan
pelaku sewaktu anaknya pulang sekolah.
dengan cara pelaku meraba bagian tubuh sensitif korban. Kejadian itu dilakukan
pelaku sewaktu anaknya pulang sekolah.
“Anak saya dikejarnya untuk melakukan perbuatan tak
terpuji itu. Padahal anak saya masih SD,” sebutnya.
terpuji itu. Padahal anak saya masih SD,” sebutnya.
Informasi dihimpun wartawan, pelaku ternyata sudah sering
melakukan aksinya terhadap anak-anak yang masih berusia di bawah umur, dengan
modus meremas pa*****a para korban.
melakukan aksinya terhadap anak-anak yang masih berusia di bawah umur, dengan
modus meremas pa*****a para korban.
Biasanya pelaku selalu mengintai korban-korbannya setiap
jam pulang sekolah. Lalu pelaku dengan mengendarai sepedamotor perlahan
mengikuti korban dari belakang. Begitu tiba di tempat yang agak sepi, pelaku
langsung beraksi. Setelah itu, pelaku langsung tancap gas kabur.
jam pulang sekolah. Lalu pelaku dengan mengendarai sepedamotor perlahan
mengikuti korban dari belakang. Begitu tiba di tempat yang agak sepi, pelaku
langsung beraksi. Setelah itu, pelaku langsung tancap gas kabur.
Beruntung aksi pelaku langsung diketahui masyarakat. Aksi
itu diketahui ketika korban sebut saja Bunga, siswi SMP menjerit saat pelaku
beraksi di Jalan Balai Desa Rantauprapat. Warga yang mengetahui hal itu
langsung menangkap pelaku, kemudian menyerahkannya ke Polres Labuhanbatu.
itu diketahui ketika korban sebut saja Bunga, siswi SMP menjerit saat pelaku
beraksi di Jalan Balai Desa Rantauprapat. Warga yang mengetahui hal itu
langsung menangkap pelaku, kemudian menyerahkannya ke Polres Labuhanbatu.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang melalui Humas
AKP Viktor Siahan, Rabu (4/4) kepada Metro Asahan membenarkan laporan tersebut.
AKP Viktor Siahan, Rabu (4/4) kepada Metro Asahan membenarkan laporan tersebut.
“Ya masih ditangani bagian Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (UPPA),” jelasnya. (ngun/syaf)
Perempuan dan Anak (UPPA),” jelasnya. (ngun/syaf)