TASLABNEWS, MEDAN – Warga di Kabupaten Karo, Jumat (6/4) sekira pukul 16.07 WIB dikejutkan dengan letusan Gunung Sinabung. Semburan diprediksi sampai 5 ribu meter/ 5 km.
Semburan asap sinabung |
“Letusan juga disertai awan panas sejauh 3.500 meter ke arah Tenggara- Timur dan Selatan-Tenggara,” kata Sutopo, Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya.
Menurut Sutopo, tidak ada korban jiwa dari letusan tersebut karena di daerah zona berbahaya sudah kosong dari aktivitas masyarakat. Masyarakat yang berada di zona merah sudah mengungsi sejak lama dan sebagian sudah direlokasi.
BACA BERITA TERKAIT:
https://www.taslabnews.com/2017/08/gunung-sinabung-melutus-lagi-dan-akan.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2017/05/sinabung-meletus-dua-relawan-tewas.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/02/sinabung-mengamuk-ribuan-rumah-warga.html?m=0
https://www.taslabnews.com/2018/01/awal-2018-sinabung-7-kali-erupsi.html?m=0
Status Gunung Sinabung tetap Awas (level IV). PVMBG menaikkan VONA menjadi merah. Aktivitas vulkanik tetap tinggi dan berpotensi terjadi letusan susulan.
“Letusan dan awan panas yang menuruni lereng Gunung Sinabung itu seakan menjadi penegas misteri Sinabung. Misteri yang hingga sekarang tak kunjung terungkap mengenai kapan Sinabung akan berhenti meletus,” ujar Sutopo.
Saat ini, beberapa lokasi relokasi telah dibangun di kaki Sinabung. Sampai Maret 2018, terdapat 30 lokasi relokasi. Proses pembangunan rumah-rumah di lokasi itu bervariasi, ada yang sudah selesai, tetapi ada juga yang masih terus berproses menuju penyelesaian pembangunan.
Sebagai contoh di Nang Belawan 2, sebanyak 341 rumah telah berdiri gagah. Sementara di Surbakti 2, sebanyak 227 unit rumah sedang dibangun dengan proses pembangunan mencapai 63% sampai dengan Maret 2018. (syaf/okc/int)