Perotes, Warga Jadikan Jalan Sebagai Lokasi Mancing, Menjala Ikan dan Pemandian
TASLABNEWS, TANJUNGBALAI–Nampaknya Perintah Kota Tanjungbalai tak peduli dengan penderitaan warganya. Terbukti, meski kondisi Jalan DI Panjaitan rusak parah dan dijadikan sebagai lokasi memancing, menjala ikan juga jadi lokasi kolam renang dadakan, namun jalan tersebut tidak akan pernah diperbaiki sebelum pembangunan jalan lingkar Tanjungbalai selesai dikerjakan.
Warga di Tanjungbalai menjadikan Jalan DI Panjaitan yang rusak jadi lokasi mandi, memancing dan menjala ikan. Sepanduk dari dinas PU yang menyatakan jalan belum bisa diperbaiki. |
Hal itu sesuai dengan sepanduk yang dipasang Pemko Tanjungbalai melalui
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di jalan tersebut.
Kondusi rusaknya jalan DI Panjaitan itu sangat bertolak belakang dengan prestasi yang diraih Pemko Tanjungbalai yakni 8 kali secara berturut-turut meraih piala Adipura.
BACA BERITA TERKAIT:
Melihat pemasangan spanduk tersebut, warga memprotes kebijakan itu.
Wujud protes terhadap kinerja pemko Tanjungbalai warga menguapload spanduk permhomonan maaf dari institusi terkait yang mengakui bahwa jalan tersebut belum bisa diperbaiki karena merupakan akses untuk mengangkut material proyek.
|
Hasil penelusuran, wartawan, Sabtu (28/4), diwall facebooknya pemilik akun Richie menuliskan “Indahnya Kota Tanjungbalai welcome to wahana kolam DI.Panjaitan” disertai lampiran foto kondisi jalan yang tergenang air layaknya kolam.
Postingan berikutnya, Richie melampirkan foto spanduk permohonan maaf dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Tanjungbalai. Foto itu diposting dengan kalimat “Berhubung belum dapat diperbaiki maka jalan DI.Panjaitan akan menjadi objek wisata… Kira-kira begitu”.
Pemilik akun Al Mustaqim Mrp membagikan kiriman Richie dengan komentar “Aih….miris. Pak Walikota ku yang termuda, setidaknya ada penimbunan yang dilakukan oleh pemerintah karena sudah meresahkan masyarakat disekitar”.
Kalimat itu bersambung “Mana mana nya ini, Walikota dikonfirmasi sudah dianggarkan untuk tahun ini. Dinas PU belum ada perbaikan. Walikota yang penuh prestasi hal kecil seperti ini saja tak bisa diselesaikan dengan bijak dan arif. Penghargaan yang anda dapat dari bagian infrastruktur itu seperti apa sih gambaran keberhasilannya”.
Warganet Syafri Naldi juga membagikan kiriman Richie dengan komentar “Permintaan maaf dari Pemko Tanjungbalai kepada masyarakat yang rutin melintas di Jalan DI.Panjaitan apakah sebuah solusi
Menurut dia, bila masyarakat menerima ataupun tidak menerima permintaan maaf tersebut itu bukanlah sebuah pernyataan yang etis bagi pemerintah daerah karena tugas pelayanan publik yg harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Masyarakat tidak butuh ucapan permintaan maaf, namun butuh kinerja Pemko Tanjungbalai dalam melayani publik. Setidaknya ada inisiatif meringankan penderitaan ketika melintasi jalan tersebut.
Paling tidak Pemko dapat mengalirkan air yg tergenang ke draenase, bila draenasenya tidak berfungsi Pemko harus memperbaikinya. Inikan tidak menjadi alasan bagi Pemko dalam hal pembangunan Jalan Lingkar Utara.
Mengingat pembangunan Jalan Lingkar Utara tersebut menghubungkan denggan Jalan Lingkar Selatan, seharusnya Pemko Tanjungbalai merintis pembangunan Jalan Lingkar tersebut dengan mengawali pembangunannya dari jalan Lingkar Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan menyelesaikan dahulu pembebasan lahan warga, dan pembangunan Jembatan Titi Silo Tigo.
Sehingga pelaksanaan pembangunan Jalan Lingkar Selatan dan Jalann Lingkar Utara tidak menghambat aktivitas masyarakat serta menghancurkan infrastruktur sepanjang Jalann DI. Panjaitan/Pasar Baru. Inikan juga merupakan kerugian besar bagi keuangan daerah dengan hancurnya infrastruktur/hotmik di sebagian Jalan DI.Panjaitan.
Komentar Syahri Naldi juga mengisaratkan kekesalan terhadap pemerintah daerah. “Seberapa lamakah masyarakat merasakan derita melintasi jalann tersebut bila menanti pembangunan Jalan Lingkar Utara tersebut selesai. Kami tak tahan lagi, manage pembangunan dengan baik” tulisnya.
Pantauan dilapangan, spanduk berlogo Pemko Tanjungbalai dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang itu terpasang didepan salah satu rumah warga di Jalan DI.Panjaian, Kelurahan Pasar Baru, Kota Tanjungbalai.
Spanduk ini tertulis “Pemberitahuan kepada masyarakat Tanjungbalai khususnya yang melintasi Jalan DI.Panjaitan belum dapat diperbaiki berhubung jalan ini merupakan akses untuk mengangkut material pekerjaan Jalan Lingkar Utara dan akan diperbaiki setelah pekerjaan Jalan Lingkar selesai. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih”
Sebelumnya, sebagai bentuk protres dan rasa kesal kepada Pemerintah Kota Tanjungbalai, warga menggelar aksi mancing dan menjala di badan jalan DI Panjaitan Kelurahan Pasar Baru, Kota Tanjungbalai. (Ign/syaf)