TASLABNEWS, TANJUNGBALAI- Tampaknya akibat kebijakan Pemko Tanjungbalai yang belum bisa memperbaiki jalan DI Panjaitan atau pasar baru, Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai yang rusak bisa mengakibatkan berkurangnya omzet pemilik wahana pemandian di Kota Tanjungbalai.
Lokasi jalan rusak di Tanjungbalai yang jadi lokasi dadakan pemandian alam gratis. |
Pasalnya banyak warga yang memilih mandi gratis di lokasi jalan rusak.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes dan ungkapan rasa kekecewaan terhadap kondisi jalan mereka yang rusak parah sejak dua tahun terakhir namun tak kunjung diperbaiki
Dalam aksi tersebut, masyarakat juga mengelar poster yang bertuliskan “Selamat Datang Diwisata Alam Kota Tanjungbalai ” Selain itu ada juga tulisan “Terimakasih Pak Wali atas prestasi yang kau berikan #MURI #ADIPURA #Goverment Award #Penggiat Lingkungan Hidup kemudian juga ada tulisan #Walikota Pilihan Rakyat #Tanjungbalai Bersih.
BACA BERITA TERKAIT:
https://www.taslabnews.com/2018/04/pemko-tak-peduli-jalan-di-panjaitan.html?m=0
“Sudah dua tahun lebih jalan ini rusak bahkan sekarang sudah banyak yang berbetuk kubangan namun tak kunjung diperbaiki padahal jalan ini merupakan jalan protokol menuju kantor Camat Sei Tualang Raso, Kantor Lurah, Kampus Politeknik dan sejumlah sekolah tingkat SMP dan SMA/SMK di daerah ini” Ujar Ahmad Dhairoby (28),sofi (25) dan wanda (30) warga yang menggagas aksi itu
Menurutnya mereka tersebut merupakan aksi protes yang dua kalinya hal itu lantaran sudah banyak warga yang menjadi korban akibat terperosok kelobang tergenang air itu. Ironisnya, Pemko Tanjungbalai terkesan tutup mata.
Selain itu kata Roby Aksi tersebut dilakukan menyusul dengan adanya sepanduk himbauan dari dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pemko Tanjungbalai yang terkesan buang badan atas perbaikan jalan itu ,dimana dalam himbauan tersebut jalan D.I. Panjaitan tersebut belum dapat diperbaiki menunggu hingga selesai pembangunan Jalan Lingkar Utara
“Kan gak lucu himbaun ini,tak ada upaya sedikitpun dari pemko atau setidaknya ada inisiatif meringankan penderitaan kami.” Kata Roby
Masih dari Roby ,Mengingat pembangunan Jalan Lingkar Utara tersebut menghubungkan dengan Jalan Lingkar Selatan, seharusnya Pemko Tanjungbalai merintis pembangunan Jalan Lingkar tersebut dengan mengawali pembangunannya dari jalan Lingkar Selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan menyelesaikan dahulu pembebasan lahan warga, dan pembangunan Jembatan Titi Silo Tigo,sehingga pelaksanaan pembangunan Jalan Lingkar Selatan dan Jalan Lingkar Utara tidak menghambat aktivitas masyarakat serta menghancurkan infrastruktur sepanjang Jalan DI. Panjaitanan atau Pasar Baru ini
“Solusi kecil ini pun tidak mampu dilaksanakan padahal semua orang mengetahui baru-baru ini “Wali Kota” mendapat penghargaan atas keberhasilan pembangunan infrastruktur ” Kata Roby
Untuk itu mereka berharap agar pemerintah Pusat dan Provinsi sumatera utara dapat membatu agar jalan mereka diperbaiki ” Semoga aksi kami ini dilihat dan didengar pemerintah Pusat dan Provinsi sumatera utara agar kami dapat menikmati pasilitas infrastruktur yang baik” tandas mereka (Ric/syaf)