TASLABNEWS, KISARAN- Dinas Kesehatan (Dinkes) Asahan
melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa perusahaan modern. Dalam sidak,
tim tidak menemukan merek ikan kaleng yang mengandung parasit cacing, karena
sebagian besar telah ditarik oleh produsen.
melakukan inspeksi mendadak (sidak) di beberapa perusahaan modern. Dalam sidak,
tim tidak menemukan merek ikan kaleng yang mengandung parasit cacing, karena
sebagian besar telah ditarik oleh produsen.
Ikan sarden |
Kepala Dinas Kesehatan Asahan dr Aris Yudhariansyah
menjelasakan, pihaknya melakukan sidak untuk memastikan temuan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) tidak ada lagi dijual dan beredar di wilayah Kabupaten
Asahan. Sementara itu masyarakat juga diminta untuk tidak mengkonsumsinya.
menjelasakan, pihaknya melakukan sidak untuk memastikan temuan Badan Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) tidak ada lagi dijual dan beredar di wilayah Kabupaten
Asahan. Sementara itu masyarakat juga diminta untuk tidak mengkonsumsinya.
“Hasilnya negatif. Artinya tidak ada produk tersebut
dijual. Karena rata-rata distributor telah menarik semuanya,” ucap Aris kepada
wartawan di sela-sela sidaknya diKisaran Timur, Selasa (3/4).
dijual. Karena rata-rata distributor telah menarik semuanya,” ucap Aris kepada
wartawan di sela-sela sidaknya diKisaran Timur, Selasa (3/4).
BACA BERITA TERKAIT:
Selain mengecek peredaran produk yang mengadung parasit
cacing, Aris juga menjelasakan pihaknya melakukan uji sampling beberapa produk
kemasan kaleng yang telah mendekati masa kadaluarsa. Hasilnya, tidak ditemukan
parasit cacing.
cacing, Aris juga menjelasakan pihaknya melakukan uji sampling beberapa produk
kemasan kaleng yang telah mendekati masa kadaluarsa. Hasilnya, tidak ditemukan
parasit cacing.
“Selain 27 produk, kami juga melihat produk kemasan
kaleng lainnya yang masa expired date dengan membuka secara langsung, dan tidak
ditemukan,” ucap Aris, sembari mengajak masyarakat untuk lebih bijak memilih
dan membeli makanan.
kaleng lainnya yang masa expired date dengan membuka secara langsung, dan tidak
ditemukan,” ucap Aris, sembari mengajak masyarakat untuk lebih bijak memilih
dan membeli makanan.
Ia kemudian mengimbau dan mengingatkan masyarakat untuk
tidak membeli makanan dan minuman yang kemasan kaleng mengalami kerusakan dari
bentuk fisik serta mendekati tanggal kadaluarsa.
tidak membeli makanan dan minuman yang kemasan kaleng mengalami kerusakan dari
bentuk fisik serta mendekati tanggal kadaluarsa.
Terpisah, Muhidah salah seorang ibu rumah tangga di
Kisaran mengaku masih dapat menjumpai beberapa produk ikan kemasan kaleng di
berbagai toko dan kios. Iapun mengharapkan fungsi pengawasan dinas dan pihak
terkait dapat maksimal turun sampai ke kios kecil.
Kisaran mengaku masih dapat menjumpai beberapa produk ikan kemasan kaleng di
berbagai toko dan kios. Iapun mengharapkan fungsi pengawasan dinas dan pihak
terkait dapat maksimal turun sampai ke kios kecil.
“Kalau yang di kios usaha kecil masih ada dijual, mungkin
belum ditarik. Semoga tim pengawasan atau produsen ikan kaleng bisa segera
menarik produknya agar masyarakat tidak terkecoh dan mengkonsumsinya,” katanya.
(dhan/syaf)
belum ditarik. Semoga tim pengawasan atau produsen ikan kaleng bisa segera
menarik produknya agar masyarakat tidak terkecoh dan mengkonsumsinya,” katanya.
(dhan/syaf)
Teks foto
n Petugas dari Dinas Kesehatan mengecek ikan kaleng saat
melakukan sidak di Kisaran. (f/ Perdana Ramadhan)
melakukan sidak di Kisaran. (f/ Perdana Ramadhan)