LIVERPOOL dan AS Roma akan saling berhadapan di Anfield pada leg pertama babak semifinal Liga Champions, Rabu (25/4) dinihari. Gelandang Roma Radja Nainggolan menyampaikan penilaiannya tentang lawan yang satu ini.
Liverpool Vs AS Roma |
Menurut Nainggolan, Roma dan Liverpool punya karakteristik yang hampir sama. Dua tim ini sama-sama bertipe petarung. “Saya tak suka dengan undian ini, karena menurut saya Liverpool adalah lawan paling berat di antara ketiganya,” kata Nainggolan seperti dikutip Football Italia.
“Bukannya Real Madrid atau Bayern kalah kualitas, tapi mereka (Liverpool) adalah pekerja keras dan tanpa beban. Real dan Bayern mungkin meremehkan Roma, tapi Liverpool adalah petarung, mirip dengan kami.”
Roma sampai di babak ini setelah menyingkirkan Barcelona lewat salah satu aksi comeback terbaik dalam sejarah. Kalah 1-4 di Camp Nou pada leg pertama, Roma lolos dengan kemenangan 3-0 di Stadio Olimpico pada leg kedua.
Edin Dzeko membuka skor ketika laga baru berjalan enam menit. Roma kemudian mendapatkan hadiah penalti ketika Dzeko dijatuhkan Gerard Pique di kotak terlarang pada menit 57. Kapten Daniele De Rossi maju sebagai algojo dan mengubah skor jadi 2-0. Di menit 82, meneruskan crossing Cengiz Under, Kostas Manolas menyarangkan bola dengan sundulan dan memastikan kelolosan Roma.
Setelah menjungkalkan Barcelona, Roma diundi bertemu dengan Liverpool. The Reds, yang musim ini diperkuat eks Roma Mohamed Salah, menyingkirkan Manchester City di fase sebelumnya dengan agregat telak 5-1.
“Saya bicara dengan Salah dan dia juga tak percaya kalau kami mengalahkan Barcelona!” lanjut Nainggolan. “Kami bergurau di Instagram tentang Kostas Manolas yang tak henti mengatakan bahwa dia mencetak gol kemenangan.”
“Menyenangkan bisa berjumpa Momo lagi, kami punya hubungan baik. Dia orang yang baik, ramah dan selalu respek, juga pemain hebat. Saya tak terkejut dengan kesuksesannya di Liverpool, karena dia memang punya kualitas.”
“Bedanya sekarang (dibandingkan ketika di Roma), mungkin dia mendapatkan lebih banyak kesempatan dan juga belajar menjaga ketenangan di depan gawang. Saya penggemarnya.”
Nainggolan kemudian ditanya apakah dia akan membuat tato trofi Liga Champions di badannya.
“Ya, tapi setelah kami juara!” (bn/int)