TASLABNEWS, TANJUNGBALAI – Untuk mengupayakan penambahan pendapatan asli daerah
(PAD) sebesar lebih kurang Rp6 milliar per tahun dari sampah, Dinas Lingkungan
Hidup Kota Tanjungbalai menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yakni Yayasan
Harum Sagara Lingkungan Hidup.
(PAD) sebesar lebih kurang Rp6 milliar per tahun dari sampah, Dinas Lingkungan
Hidup Kota Tanjungbalai menjalin kerjasama dengan pihak ketiga yakni Yayasan
Harum Sagara Lingkungan Hidup.
Salah satu lokasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk di
TPA baru Jalan M Nur Ujung, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai. |
Hal itu diungkapkan Sekretaris Lingkungan Hidup Kota
Tanjungbalai M Fadly Lubis SE MAP saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (10/4).
Tanjungbalai M Fadly Lubis SE MAP saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (10/4).
“Pada tahun anggaran 2018 ini, kita akan menjalin kerja
sama dengan pihak Yayasan Harum Sagara Lingkungan Hidup untuk mengelola
sampah-sampah organik menjadi pupuk. Dari kerjasama tersebut, kita menargetkan
perolehan pendapatan asli daerah sekitar sebesar Rp6 milliar per tahunnya,”
ujar M Fadly Lubis.
sama dengan pihak Yayasan Harum Sagara Lingkungan Hidup untuk mengelola
sampah-sampah organik menjadi pupuk. Dari kerjasama tersebut, kita menargetkan
perolehan pendapatan asli daerah sekitar sebesar Rp6 milliar per tahunnya,”
ujar M Fadly Lubis.
Menurut M Fadly Lubis, Yayasan
Harum Sagara Lingkungan Hidup tersebut bergerak dibidang bimbingan dan
pelatihan tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik dan berbagai
kegiatan lainnya. Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya melakukan kerjasama
dengan pihak Yayasan Harum Sagara dengan harapan, agar sampah-sampah rumah
tangga di Kota Tanjungbalai dapat dikelola menjadi rupiah sekaligus menyumbang
pendapatan asli daerah bagi Pemko Tanjungbalai.
Harum Sagara Lingkungan Hidup tersebut bergerak dibidang bimbingan dan
pelatihan tentang pengelolaan sampah organik dan anorganik dan berbagai
kegiatan lainnya. Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya melakukan kerjasama
dengan pihak Yayasan Harum Sagara dengan harapan, agar sampah-sampah rumah
tangga di Kota Tanjungbalai dapat dikelola menjadi rupiah sekaligus menyumbang
pendapatan asli daerah bagi Pemko Tanjungbalai.
“Ada dua
lokasi yang menjadi tempat pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Tanjungbalai
yakni di eks Pasar Sirantau di Jalan Durian, Kelurahan Sirantau dan TPA baru di
Jalan M Nur Ujung, Kelurahan Pahang, kedua lokasi tersebut berada di Kecamatan
Datuk Bandar. Dan saat ini,di kedua lokasi tersebut sudah beroperasi mengolah
sampah-sampah organik menjadi pupuk,” lanjut M Fadly Lubis
menginformasikan. (ign/syaf)