TASLABNEWS, KISARAN-Dua kaki Feri Sanjaya alias Naden
(32), pelaku pencurian spesialis bongkar rumah yang sudah lama jadi buronan
terpaksa dihadiahi timah panas oleh polisi. Tersangka berusaha melawan petugas
dengan menggunakan sebilah parang saat akan ditangkap tim yang dipimpin
langsung oleh Kanit Jahtanras Ipda Khomaini STK, Rabu (4/4) sekira pukul 14.00
WIB. Selain tersangka dua temannya juga ikut ditangkap.
(32), pelaku pencurian spesialis bongkar rumah yang sudah lama jadi buronan
terpaksa dihadiahi timah panas oleh polisi. Tersangka berusaha melawan petugas
dengan menggunakan sebilah parang saat akan ditangkap tim yang dipimpin
langsung oleh Kanit Jahtanras Ipda Khomaini STK, Rabu (4/4) sekira pukul 14.00
WIB. Selain tersangka dua temannya juga ikut ditangkap.
Tiga tersangka specialis pembobol rumah di Asahan. Salah satunya ditembak polisi. |
Informasi diperoleh, tersangka merupakan warga Jalan
Masmansyur, Kisaran.
Masmansyur, Kisaran.
“Pelaku ini merupakan residivis bongkar rumah yang sudah
sangat meresahkan warga di sekitar tempat tinggalnya,” kata Kasat Reskrim AKP M
Arif SIK didampingi Ipda Khomaini.
sangat meresahkan warga di sekitar tempat tinggalnya,” kata Kasat Reskrim AKP M
Arif SIK didampingi Ipda Khomaini.
Pelaku ditangkap bersama kedua rekannya masing-masing Nurdian
Jani Siagian alias Dian (35) warga Jalan Chairil Anwar, Lingkungan 5, Kelurahan
Kisaran Baru, Kecamatan Kisaran Barat, dan Edy Syahputra alias Putra Gagap
(35) warga Jalan Wiliem Iskandar Gang Perabot, Kecamatan Kisaran Timur,
Kabupaten Asahan.
Jani Siagian alias Dian (35) warga Jalan Chairil Anwar, Lingkungan 5, Kelurahan
Kisaran Baru, Kecamatan Kisaran Barat, dan Edy Syahputra alias Putra Gagap
(35) warga Jalan Wiliem Iskandar Gang Perabot, Kecamatan Kisaran Timur,
Kabupaten Asahan.
Menurut Arif, awal penangkapan ketiga pelaku berdasarkan
laporan Ahmad Zulhanuddin, warga Komplek Perumahan Rumas Sakit Umum Ibu
Kartini, Kelurahan Sei Ranggas, Asahan.
laporan Ahmad Zulhanuddin, warga Komplek Perumahan Rumas Sakit Umum Ibu
Kartini, Kelurahan Sei Ranggas, Asahan.
Dalam laporan tersebut, Ahmad mengaku menjadi korban
pencurian pada Jumat (23/3) lalu dan kehilangan sejumlah barang berharga
seperti 1 unit laptop merk Acer, perhiasan emas berupa cincin, jam tangan, 1
kotak handphone android, uang tunai Rp10 juta, dan beberapa lembar uang
ringgit.
pencurian pada Jumat (23/3) lalu dan kehilangan sejumlah barang berharga
seperti 1 unit laptop merk Acer, perhiasan emas berupa cincin, jam tangan, 1
kotak handphone android, uang tunai Rp10 juta, dan beberapa lembar uang
ringgit.
Usai menerima laporan korban, pihaknya langsung melakukan
olah TKP dan menanyai saksi-saksi. Tak lama kemudian, dari laporan seorang
warga, Fery Sanjaya diketahui menawarkan satu unit laptop merk Acer.
olah TKP dan menanyai saksi-saksi. Tak lama kemudian, dari laporan seorang
warga, Fery Sanjaya diketahui menawarkan satu unit laptop merk Acer.
“Terus kita pancing, kita ajak transaksi. Setelah kita
pastikan laptop tersebut dengan ciri-ciri milik korban, saat itu pelaku
langsung kita bekuk. Dari pengakuan pelaku, dia main berdua sama rekannya
bernama Edy. Mereka jual sebagian hasil curian kepada Putra Gagap. Si Dian ini
juga residivis kasus bongkar rumah. Sementara si Putra, selain penadah dia juga
pelaku curanmor,” beber Arif.
pastikan laptop tersebut dengan ciri-ciri milik korban, saat itu pelaku
langsung kita bekuk. Dari pengakuan pelaku, dia main berdua sama rekannya
bernama Edy. Mereka jual sebagian hasil curian kepada Putra Gagap. Si Dian ini
juga residivis kasus bongkar rumah. Sementara si Putra, selain penadah dia juga
pelaku curanmor,” beber Arif.
“Para pelaku masuk
dengan cara merusak pintu depan rumah. Boleh dikatakan keamanan warga Kisaran
sedikit aman dari aksi pembongkaran rumah karena kedua pelaku sudah diamankan,”
tambah Kanit Jahtanras Ipda Khomaini STK.
dengan cara merusak pintu depan rumah. Boleh dikatakan keamanan warga Kisaran
sedikit aman dari aksi pembongkaran rumah karena kedua pelaku sudah diamankan,”
tambah Kanit Jahtanras Ipda Khomaini STK.
Sementara pelaku mengaku sudah menjual hasil curian
mereka.
mereka.
“Yang lain sudah kami jual. Uangnya udah habis kami
bagi-bagi. Iya bang (beli sabu) sama buat happy-happy. Saya sudah dua kali
masuk penjara karena bongkar rumah. Sekali karena kasus sabu. Tak ada kerjaan
bang, makanya kami begitu,” aku Fery Sanjaya, pria kurus yang sering disapa
Naden di kalangan pelaku kejahatan di Kota Kisaran dari balik jeruji Satreskrim
Polres Asahan. (ri/syaf)
bagi-bagi. Iya bang (beli sabu) sama buat happy-happy. Saya sudah dua kali
masuk penjara karena bongkar rumah. Sekali karena kasus sabu. Tak ada kerjaan
bang, makanya kami begitu,” aku Fery Sanjaya, pria kurus yang sering disapa
Naden di kalangan pelaku kejahatan di Kota Kisaran dari balik jeruji Satreskrim
Polres Asahan. (ri/syaf)