TASLABNEWS, JAKARTA- Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemen Kominfo) meminta Polri menyelidiki potensi pelanggaran keamanan data
pribadi oleh perusahaan media sosial asal Amerika Serikat, Facebook.
(Kemen Kominfo) meminta Polri menyelidiki potensi pelanggaran keamanan data
pribadi oleh perusahaan media sosial asal Amerika Serikat, Facebook.
“Rencana itu disampaikan Menteri Kominfo Rudiantara menyusul
penjelasan Facebook mengenai kemungkinan bocornya data 1 juta pengguna Facebook
asal Indonesia dalam skandal yang melibatkan lembaga konsultan politik
Cambridge Analytica,” kata Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)
Wenseslaus Manggut, di Jakarta, Jumat (6/4)
penjelasan Facebook mengenai kemungkinan bocornya data 1 juta pengguna Facebook
asal Indonesia dalam skandal yang melibatkan lembaga konsultan politik
Cambridge Analytica,” kata Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI)
Wenseslaus Manggut, di Jakarta, Jumat (6/4)
.
Di seluruh dunia, diperkirakan tak kurang dari 87 juta data
pengguna Facebook juga bocor. Asal-muasal kebocoran masif data Facebook ini
diungkap oleh Christopher Wylie, mantan kepala riset Cambridge Analytica, pada koran
Inggris, The Guardian, Maret 2018 lalu.
pengguna Facebook juga bocor. Asal-muasal kebocoran masif data Facebook ini
diungkap oleh Christopher Wylie, mantan kepala riset Cambridge Analytica, pada koran
Inggris, The Guardian, Maret 2018 lalu.
Menggunakan aplikasi survei kepribadian yang dikembangkan
Global Science Research (GSR) milik peneliti Universitas Cambridge, Aleksandr
Kogan, data pribadi puluhan juta pengguna Facebook berhasil dikumpulkan dengan
kedok riset akademis.
Global Science Research (GSR) milik peneliti Universitas Cambridge, Aleksandr
Kogan, data pribadi puluhan juta pengguna Facebook berhasil dikumpulkan dengan
kedok riset akademis.
Data itulah yang secara ilegal dijual pada Cambridge
Analytica dan kemudian digunakan untuk mendesain iklan politik yang mampu
mempengaruhi emosi pemilih. Konsultan politik ini bahkan menyebarkan isu, kabar
palsu dan hoaks untuk mempengaruhi pilihan politik warga.
Analytica dan kemudian digunakan untuk mendesain iklan politik yang mampu
mempengaruhi emosi pemilih. Konsultan politik ini bahkan menyebarkan isu, kabar
palsu dan hoaks untuk mempengaruhi pilihan politik warga.
Induk perusahaan Cambridge Analytica yakni Strategic
Communication Laboratories Group (SCL) sudah malang-melintang mempengaruhi
pemilihan di 40 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Communication Laboratories Group (SCL) sudah malang-melintang mempengaruhi
pemilihan di 40 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kemunculan kasus ini di tahun-tahun politik, ketika warga Indonesia
bersiap memilih kepala daerah, anggota parlemen dan presiden, menjadikannya
sangat sensitif. Karena itu, AMSI menyampaikan sejumlah poin pernyataan sikap.
bersiap memilih kepala daerah, anggota parlemen dan presiden, menjadikannya
sangat sensitif. Karena itu, AMSI menyampaikan sejumlah poin pernyataan sikap.
“Pertama, pemerintah diminta untuk menjamin keamanan data
pribadi warga dan memastikan tidak ada penyalahgunaan data itu untuk
kepentingan politik dalam pemilihan umum. Kedua, Dewan Perwakilan Rakyat
diminta untuk mempercepat pembahasan Rancangan Undang Undang Perlindungan Data
Pribadi,” sebutnya.
pribadi warga dan memastikan tidak ada penyalahgunaan data itu untuk
kepentingan politik dalam pemilihan umum. Kedua, Dewan Perwakilan Rakyat
diminta untuk mempercepat pembahasan Rancangan Undang Undang Perlindungan Data
Pribadi,” sebutnya.
Ketiga, Facebook diminta untuk memperbaiki mekanisme
perlindungan data pribadi penggunanya, serta mengidentifikasi dan menghapus
konten hoaks, hate speech, konten SARA, yang beredar di platformnya.
perlindungan data pribadi penggunanya, serta mengidentifikasi dan menghapus
konten hoaks, hate speech, konten SARA, yang beredar di platformnya.
“Keempat, Kepolisian Republik Indonesia
diminta untuk menyelidiki benar tidaknya data sejuta penguna Facebook Indonesia yang bocor sebagaimana ramai
diberitakan media massa,”
sebutnya.
diminta untuk menyelidiki benar tidaknya data sejuta penguna Facebook Indonesia yang bocor sebagaimana ramai
diberitakan media massa,”
sebutnya.
Sebagai organisasi yang menaungi pengelola media-media siber
yang profesional, berintegritas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik,
AMSI siap bekerjasama dengan semua pihak untuk membantu meningkatkan
kredibilitas informasi yang disebarkan melalui media sosial. (syaf/int)
yang profesional, berintegritas dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik,
AMSI siap bekerjasama dengan semua pihak untuk membantu meningkatkan
kredibilitas informasi yang disebarkan melalui media sosial. (syaf/int)